Bisnis.com, JAKARTA - Senin 24 April 2023 malam pukul 20.00-24.00 WIB, Pendopo Kabupaten Ponorogo semarak dengan pagelaran reog Ponorogo.
Hampir seribu orang Diaspora Ponorogo yang berbaur bersama dengan masyarakat Ponorogo menyaksikan pagelaran budaya tersebut.
Pagelaran tersebut digelar dalam acara Halal Bihalal PAWARGO (Paguyuban Warga Ponorogo) bersama Bupati, Wakil Bupati, Sesepuh Reog, Ulama dan Tokoh Masy Ponorogo.
Acara utama pagelaran Reog Ponorogo, dimeriahkan dengan 12 dadak merak, 12 orang Penari Jathilan pilihan, 8 Ganongan dan Pengrawit serta para pendukung gelaran Reog yang hadir lengkap dalam pagelaran ini.
Yang menarik, Wakil Bupati Lisdyarita ikut menari bersama 12 Penari Jathilan dan 10 mantan Penari Jathilan yang sudah purnakarya.
Mbah Wondo, mantan Pembarong ternama di Ponorogo, menyampaikan sangat terharu dgn penghargaan yang diberikan Bupati dan PAWARGO.
Perempuan berusia 69 tahun dan kadang juga masih ikut membarong reog, sebagai salah satu melestarikan budaya setempat.
Selain Mbah Wondo, ada juga Bu Mujayanah, generasi pertama Jathilan perempuan di tahun 1985 yang ikut berpartisipasi.
Dia merupakan Jathilan generasi perempuan pertama dalam pagelaran reog Ponorogo yang sebelumnya dilakukan oleh laki-laki.
Melihat pagelaran yang semarak itu, dia mengaku merasa dihargai dan diapresiasi kiprahnya dalam Seni Budaya Reog sebagai Penari Jathilan.
Ketua Umum PAWARGO, Susiwijono Moegiarso menyampaikan bahwa acara ini menjadi Acara Tahunan yang sudah diselenggarakan kedua kalinya, dan akan terus diselenggarakan setiap Lebaran H+3 di Pendopo Kab Ponorogo.
Acara ini ditujukan untuk mempererat silaturahmi dan membangun komunikasi dan networking, serta mewadahi para Diaspora Ponorogo yang akan ikut berpartisipasi dan berkontribusi dalam membangun Kabupaten Ponorogo.
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko berharap para Diaspora ikut bersama-sama memikirkan dan berkontribusi utk kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Ponorogo.
Bupati Ponorogo juga menyampaikan bahwa bersama para Tokoh PAWARGO sedang terus berjuang menyampaikan ke Menteri DikBud Ristek dan menagih janji utk mendaftarkan Seni Budaya Reog Ponorogo sebagai Warisan Tak Benda UNESCO pada tahun 2024.
Pada acara tersebut juga diserahkan Piagam Penghargaan untuk sekitar 50 Tokoh Penggiat Reog Ponorogo (para mantan Pembarong, Jathilan, Ganongan, dan Pengrawit Reog).
