Bisnis.com, JAKARTA - Labuan Bajo yang berada di Nusa Tenggara Timur menjadi salah satu tuan rumah untuk KTT Asean 2023. NTT merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terkenal dengan keindahan flora dan faunanya. Selain keindahan alam NTT juga terkenal dengan keindahan kain tenunnya.
Terletak di bagian tenggara Indonesia, Nusa Tenggara Timur ini memiliki segudang kekayaan alam dan keanekaragaman hayati bawah laut. Mulai dari pulau komodo yang didalamnya terdapat hewan yang dilindungi hingga keindahan lautan pasir pink yang menarik wisatawan mancanegara.
Tidak hanya keindahan alam, NTT juga keindahan kain tenun yang menjadi ciri khas daerah tersebut. Kain khas ini dikenal dengan nama tenun yang dilakukan dengan cara menenun sendiri dengan sehelai kain dengan cara memasukan benang pakan secara horizontal pada benang-benang yang biasanya telah diikat atau dicelupkan pewarna yang terbuat dari akar dan pepohonan.
Kegiatan menenun menjadi salah satu tradisi yang dikembangkan suku Nusa Tenggara Timur secara turun-menurun untuk pelestarian budaya nya. Proses pembuatan yang cukup sulit membuat kain tenun ini dibanderol cukup mahal.
Para perajin tenun biasanya menggunakan pewarna alami seperti tauk, mengkudu, kunyit dan tanaman lainnya. Namun di zaman modern ini sudah banyak perajin yang telah beralih menggunakan zat pewarna kimia yakni untuk mempercepat proses pembuatan.
Berbagai jenis motif dan model yang dapat dihasilkan oleh kain tenun mulai dari kain tenun ikat, kain tenun buna, dan kain tenun lotis atau songket.
Kain tenun ini masing-masing mempunyai motif dan cara pembentukan masing-masing seperti:
1. Kain tenun ikat
Kain tenun ikat memiliki proses pembentukan motif dengan cara pengikatan benang. Untuk membuat kain tenun ikat membutuhkan benang lungsi. Benang lungsi yang nanti akan diikat dan akan menghasilkan motif tertentu. Teknik dalam pembuatan kain tenun ini dengan cara menggabungkan benang secara memanjang dan melintang.
2. Kain tenun buna
Kain tenun buna adalah kain menenun dengan membuat corak atau motif pada kain dengan menggunakan benang yang terlebih dahulu diberi pewarna, sehingga benang tersebut menghasilkan motif dan berbagai warna yang indah dan memikat mata.
3. Kain tenun lotis atau songket
Kain tenun ini sering disebut kain tenun songket. Kain tenun songket sendiri memiliki proses pembuatan yang mirip dengan kain tenun buna yang identik dengan warna dasar gelap seperti hitam, cokelat, biru tua, dan merah hati. Kain tenun songket ini biasanya paling banyak dijumpai di toko-toko.
Berbagai macam motif di kain tenun merupakan wujud dari kehidupan masyarakat dan bentuk ikatan emosional yang erat dengan masyarakat tersebut. Masyarakat NTT bangga dan senang menggunakan kain tenun karena merupakan suatu kerajinan dari suku mereka.
