Bisnis.com, JAKARTA - Iwan Tirta Private Collection baru-baru ini merilis kolaborasi dengan Disney dalam rangka perayaan ulang tahun Disney ke 100 tahun.
Rindu Melati Pradnyasmita, Head of Marketing Iwan Tirta Private Collection menyatakan bahwa sebagai merek yang memiliki koleksi mode, maka harus mengikuti tren yang ada. Tujuannya, agar tetap relevan dan update dengan perkembangan dunia mode.
“Kami juga berusaha untuk terus relevan, bukan hanya sekadar model bajunya, tetapi juga secara komposisi motif," ujar Rindu Melati Pradnyasmita dalam acara Media Event Disney100, Rabu (7/6/2023).
Rindu juga ingin pakaian yang dipakai teman-teman generasi muda dan generasi selanjutnya memiliki pesan-pesan kebaikan seperti bagaimana disney menyampaikan pesan-pesan kebaikan melalui karyanya,”
Rindu Melati Pradnyasmita menambahkan bahwa Iwan Tirta Private Collection tidak mengikuti tren batik yang ada saat ini. Namun, merek tersebut lebih memadukan batik yang sudah ada agar tetap relevan dengan tren mode saat ini.
“Sekarang kan trennya udah berubah ya yang namanya formal tuh udah bergeser. Bukan lagi pakai batik yang biasa atau kemeja, tetapi dari kami sendiri ada evolve di stylingnya,” ujar Rindu Melati Pradnyasmita saat ditemui Bisnis pada Rabu (7/6/2023).
“Kalau di kualitas, kami di Iwan tirta punya flow produksi yang sudah dari hulu ke hilir. Jadi in term of quality control itu juga diperhatikan sekali,” tambahnya.
Mereka betul-betul memikirkan dari segi pemilihan bahan dan pencantingan batik sehingga menghasilkan yang terbaik untuk para pelanggan. Jadi, semua kain yang dijual di toko sudah melalui proses Quality control yang berlapis.
Di masa sekarang sudah banyak penjual batik dengan gaya busana yang terbilang. Namun, Rindu Melati Pradnyasmita mengatakan bahwa Iwan Tirta Private Collection tidak hanya menjual batik, tetapi juga cerita atau storytelling.
Menurutnya, desainer saat ini, mengemas citra merek supaya orang tidak hanya sekadar membeli, tetapi juga orang dapat teraspirasi dengan segala hal dari mulai produk, storytelling, lalu citra merek itu sendiri.
