Cara Menghindari Depresi Postpartum
Di Indonesia, kesadaran akan potensi depresi ini masih tergolong rendah. Seringkali, ibu, ayah, dan keluarga yang lain tidak memahami gejala-gejala yang timbul dan mengabaikan kondisi ini. Oleh sebab itu, edukasi kepada calon ibu dan ayah sangat penting untuk menghindari risiko yang membahayakan.
Psikolog Abdat memberikan panduan tindakan yang bisa dilakukan untuk menghindari depresi postpartum ini.
1. Edukasi Parenting
Parenting mencakup kondisi kesiapan mental menjadi orang tua. Ibu dan ayah perlu mengetahui apa saja perubahan psikologis dan fisiologis yang akan dialami ibu, serta mengenali gejala depresi sejak dini.
2. Latihan Relaksasi
Sebelum melahirkan, ibu perlu dibekali dengan kemampuan relaksasi, seperti latihan pernapasan, meditasi, yoga, atau pilates. Latihan ini penting agar ibu mengenali dirinya sendiri dan bisa menghindari rasa cemas berlebihan.
3. Menjaga Komunikasi
Peran mengasuh anak ditanggung oleh ayah dan ibu. Oleh sebab itu, kerja sama yang baik dalam pasangan untuk memberikan yang terbaik pada anak sangat diperlukan. Saat ibu mengalami baby blues yang tidak terelakkan, ayah harus sigap membantu menenangkan dan mengasuh bayi.
4. Kelompok Dukungan
Sekarang ini, terdapat banyak komunitas dan kelompok dukungan ibu hamil. Kelompok ini berguna untuk memberikan dukungan emosional dan juga pengetahuan untuk membantu ibu melewati tahap-tahap awal selepas melahirkan.
Saat depresi postpartum sudah terjadi, bantuan profesional sangat dibutuhkan. Psikolog bisa memberikan terapi pengobatan untuk mengurangi depresi dan membuat ibu lebih tenang. Penanganan ini merupakan hal yang lazim dan wajib diambil ketika depresi sudah terjadi agar tidak merugikan ibu dan bayi.