Bisnis.com, JAKARTA - Hipotermia adalah kondisi suhu tubuh turun di bawah batas normal akibat paparan suhu dingin yang ekstrem. Biasanya orang terkena hipotermia saat sedang berada di daerah dengan suhu rendah, seperti gunung.
Dilansir dari King Country, hipotermia terjadi karena perlindungan yang tidak memadai terhadap paparan suhu dingin. Orang yang sangat muda dan tua adalah yang paling rentan terkena hipotermia saat terpapar suhu dingin.
Risiko dan luasnya hipotermia dipengaruhi langsung oleh adanya pakaian basah, kontak dengan logam, angin dingin, dan besarnya gradien suhu antara tubuh dan lingkungan.
Dilansir dari Washington Trails Association, hipotermia ringan memang tidak nyaman, tetapi berbahaya karena dapat berkembang dengan cepat. Jika tidak diobati, dapat menyebabkan syok dan bisa berakibat fatal. Adapun tanda-tanda hipotermia ringan dan berat sebagai berikut.
Gejala hipotermia ringan:
- Tersandung, bergumam, mengomel, meraba-raba
- Gemetaran
- Perubahan kepribadian, terutama pendiam
- Suhu tubuh lebih rendah dari biasanya, tetapi biasanya di atas 90 hingga 92 derajat F
Gejala hipotermia berat:
- Suhu tubuh di bawah 90 derajat F
- Tidak lagi menggigil, kurang koordinasi
- Ketidaklogisan
- Membuka baju secara paradoks
Untuk menghindari kondisi serius tersebut, penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan untuk menghindari hipotermia.
Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu mencegah hipotermia saat naik gunung.
1. Menggunakan pakaian yang tepat
Kenakan pakaian berlapis-lapis yang sesuai dengan kondisi cuaca dan suhu di gunung. Hindari pakaian basah karena dapat menyebabkan kehilangan panas tubuh lebih cepat. Jika berkeringat, segera ganti pakaian basah dengan yang kering.
2. Pakai topi dan sarung tangan
Bagian tubuh yang cepat dingin biasanya kepala dan tangan. Oleh karena itu, menggunakan topi yang menutupi kepala dan sarung tangan dapat membantu mempertahankan suhu tubuh.
3. Makan dan minum yang cukup
Makanan memberikan energi yang diperlukan tubuh untuk menghasilkan panas. Minuman yang hangat dapat membantu menjaga suhu tubuh. Selalu bawa bekal makanan dan minuman saat mendaki gunung.
4. Manajemen istirahat
Tidak perlu mendaki terus menerus, Anda juga butuh beristirahat. Namun, jangan berhenti terlalu lama saat istirahat, karena suhu tubuh dapat turun dengan cepat saat berhenti. Cobalah untuk beristirahat di tempat yang dilindungi dari angin. Terus bergerak secara teratur untuk menjaga sirkulasi darah dan produksi panas tubuh. Jika berhenti untuk waktu yang lama, bergerak-geraklah untuk menjaga suhu tubuh.
5. Bawa perlengkapan dan jangan memaksakan diri
Selalu bawa perlengkapan darurat seperti selimut, koyo, atau lainnya untuk kondisi darurat. Jika cuaca memburuk atau suhu turun dengan drastis, pertimbangkan untuk membatalkan pendakian atau mengubah rencana Anda. Mendaki secara kelompok juga dapat membantu meningkatkan keselamatan, karena dapat saling memantau kondisi satu sama lain. (Salma Permata Dewi)