Bisnis.com, JAKARTA – Mimpi cenderung membuat bingung antara mimpi itu benar-benar acak atau sebenarnya mencoba memberi tahu sesuatu.
Mimpi sering terjadi begitu saja dengan cerita yang tidak nyambung, serta kadang tidak masuk akal. Hal ini kemudian membuat bingung semua orang.
Faktanya mimpi sering menjadi suatu peringatan bagi beberapa orang di daerah-daerah tertentu. Namun apakah itu benar?
Baca Juga Makna Mimpi Bertemu Ular Menurut Ulama |
---|
Dilansir Psychology Today (24/10/2023) penelitian terbaru di bidang tidur dan bermimpi telah mengungkap beberapa wawasan menarik tentang cerita yang dialami seseorang dalam mimpi di malam hari dan bagaimana cerita tersebut dapat memiliki fungsi yang spesifik dan sangat terspesialisasi untuk membantu kesejahteraan dan fungsi sehari-hari.
Simak 3 fakta tentang mimpi berikut yang mencoba memberikan pemahaman terkait mimpi.
1. Mimpi Mencoba Memprediksi Masa Depan
Mimpi sesungguhnya mengacu pada kapasitas otak manusia untuk membayangkan atau mensimulasikan pengalaman yang mungkin terjadi di masa depan, yang dikaitkan dengan peningkatan pengambilan keputusan, regulasi emosional, pembentukan niat, perencanaan, memori prospektif dan bahkan navigasi spasial.
Baca Juga Ini Dia Makna Mimpi Secara Ilmiah |
---|
Sebuah studi tahun 2021 menerapkan hipotesis simulasi masa depan episodik pada penelitian mimpi, yang menyoroti bagaimana pikiran menggabungkan berbagai fragmen pengalaman masa lalu ke dalam simulasi imajinasi peristiwa masa depan.
Mengingat kemampuan otak yang canggih untuk memprediksi pola dan probabilitas, mimpi dapat memberi isyarat emosional dan situasional penting yang dapat menginformasikan tanggapan jika ada versi mimpi yang ingin diwujudkan.
Para peneliti menemukan bahwa mimpi paling sering ditelusuri kembali ke kenangan masa lalu atau terkait dengan peristiwa spesifik yang akan terjadi di masa depan.
Mimpi berorientasi masa depan akan diambil dari berbagai sumber kesadaran atau peristiwa yang sedang terjadi dalam kehidupan mereka atau pernah terjadi di masa lalu.Fragmen memori dan simulasi masa depan digabungkan ke dalam skenario baru yang kita lihat dalam mimpi.
2. Mimpi Tidaklah Acak
Sebuah studi tahun 2011 yang diterbitkan dalam Journal of Neuroscience menemukan bukti menarik bahwa otak manusia secara selektif meningkatkan ingatan yang diharapkan memiliki relevansi di masa depan, menjelaskan mengapa mimpi juga dapat memilih bagian dari pengalaman siang hari yang lebih intens secara emosional.
Isi mimpi menunjukkan bahwa sifat suatu peristiwa lebih penting daripada durasinya.
Misalnya saja, pengalaman sehari-hari yang biasa dihabiskan sebagian besar waktu, seperti membaca atau bekerja di depan komputer, akan mendapatkan lebih sedikit waktu layar dalam mimpi dibandingkan dengan peristiwa yang lebih bermakna, seperti interaksi sosial dan pengalaman lain yang secara pribadi penting, baru atau mengkhawatirkan bagi si pemimpi.
Menariknya, waktu malam juga relevan dengan apa yang diimpikan. Sebuah studi pada tahun 2022 menemukan bahwa di awal malam, mimpi menggunakan ingatan yang lebih baru, sedangkan mimpi larut malam melibatkan ingatan yang relatif lebih awal dari seminggu sebelum mimpi tersebut.
3. Mimpi Meningkatkan Fungsi Kognitif
Sebuah studi yang diterbitkan di PLOS ONE menemukan bahwa kinerja memori meningkat setelah tidur malam, yang mungkin disebabkan oleh pengaktifan kembali yang berulang-ulang dan penguatan jaringan memori yang baru terbentuk di otak yang sedang tidur. Dengan demikian, tidur memperkuat ingatan sekaligus mengatur ulang informasi untuk memecahkan masalah di masa depan.
Mimpi juga mempengaruhi kemampuan untuk belajar dan melakukan tugas. Dalam sebuah studi tahun 2018 , peserta yang melaporkan mimpi terkait tugas menunjukkan peningkatan kinerja yang lebih besar setelah tidur dibandingkan mereka yang tidak memimpikan suatu tugas. (Maria Elfika Simplisia)