Bisnis.com, JAKARTA - Masyarakat masih beranggapan bahwa produk tembakau alternatif memiliki risiko kesehatan yang sama dengan rokok konvensional.
Namun, persepsi tersebut keliru. Produk tembakau alternatif, seperti rokok elektronik, produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin, dinilai bisa menjadi opsi bagi perokok dewasa untuk beralih dari kebiasaan merokok.
Berdasarkan Public Health England (PHE), yang dikenal sebagai UK Health Security Agency, mempublikasikan hasil kajian berjudul “Evidence Review of E-Cigarettes and Heated Tobacco Products” pada 2018.
Direktur Peningkatan Kesehatan PHE John Newton mengatakan hasilnya rokok elektronik dan produk tembakau yang dipanaskan mampu mengurangi paparan risiko hingga 90-95 persen lebih rendah daripada rokok.
“Akan tragis jika ribuan perokok yang ingin bisa beralih dengan bantuan produk tembakau alternatif jadi terhambat karena takut,” kata John Newton, dikutip Senin (22/1/2024).
Selanjutnya, berdasarkan penelitian dari Universitas Dundee (2019), yang didanai British Heart Foundation, menyebutkan produk tembakau alternatif memiliki risiko yang lebih rendah terhadap kardiovaskular dibandingkan merokok.
Penelitian ini melakukan observasi terhadap 114 orang, yang telah merokok setidaknya 15 batang sehari selama dua tahun.
Associate Medical di British Heart Foundation Jeremy Perason menuturkan dalam rentang satu bulan setelah beralih dari rokok ke produk tembakau alternatif, kondisi pembuluh darah, termasuk tekanan dan kekakuan arteri, mulai membaik.
“Penelitian ini menunjukkan bahwa rokok elektronik memiliki risiko yang lebih rendah bagi pembuluh darah Anda dibandingkan merokok,” kata Jeremy Perason.
Selanjutnya, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran juga telah melakukan kajian klinis untuk mengetahui sejauh mana produk tembakau alternatif memiliki dampak bagi pertahanan gusi terhadap bakteri plak gigi pada pengguna vape dibandingkan pada perokok yang tidak beralih.
“Hasil penelitian ini membuktikan bahwa pengguna vape yang telah berhenti dari merokok menunjukkan perbaikan kualitas gusi yang sama seperti yang dialami oleh non-perokok,” kata peneliti Unpad, Amaliya.
Fakta-fakta di atas membuktikan bahwa berdasarkan kajian ilmiah dan penelitian, produk tembakau alternatif memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan rokok.