Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Konsumen Vape Indonesia (Akvindo) menilai kampanye negatif terhadap produk tembakau alternatif berisiko menghambat upaya masyarakat untuk berhenti merokok.
Ketua Akvindo Paido Siahaan mengatakan maraknya kampanye negatif terhadap produk tembakau alternatif menciptakan persepsi keliru di masyarakat. Padahal produk tersebut menjadi opsi perokok dewasa untuk beralih dari kebiasaannya.
Menurutnya, upaya berhenti merokok total masih sulit dilakukan karena gejala putus nikotin, sementara produk tembakau alternatif menawarkan solusi yang lebih realistis bagi perokok dewasa.
"Informasi yang akurat dan berbasis ilmiah harus digaungkan untuk melawan mispersepsi ini, sehingga perokok dewasa dapat membuat keputusan yang lebih baik untuk kesehatan mereka,” kata Paido dalam keterangannya, Rabu (21/5/2025).
Dia menambahkan data prevalensi merokok di Indonesia sudah mencapai 69 juta jiwa. Kampanye negatif terhadap produk tembakau alternatif hanya makin menghalangi dalam upaya menurunkan jumlah perokok.
Pihaknya mendorong Pemerintah Indonesia untuk mengadopsi pedekatan pengurangan bahaya tembakau seperti yang dilakukan Inggris dengan regulasi yang mendukung inovasi dan edukasi yang akurat.
Selain itu, lanjutnya, penyalahgunaan untuk mengkonsumsi narkoba juga makin memperparah citra produk tembakau alternatif.
Menurutnya, untuk memperkecil ruang penyalahgunaan, maka diperlukan penegakan hukum yang ketat. Tentunya juga perlu didukung dengan peningkatan edukasi bagi publik.
“Edukasi tersebut untuk menjelaskan bahwa produk tembakau alternatif adalah alat untuk perokok dewasa, bukan untuk non-perokok atau sebagai sarana penyalahgunaan zat terlarang,” ujarnya.
Kajian mengenai efektivitas produk tembakau alternatif dalam mengurangi kebiasaan merokok tercatat dalam kajian dari Office for Health Improvement and Disparities (2022) dan Royal College of Physicians (2024) di Inggris Raya.
Dalam laporan Office for Health Improvement and Disparities yang disusun para akademisi dari King’s College London menunjukkan upaya beralih dari kebiasaan merokok dengan menggunakan produk tembakau alternatif, seperti rokok elektronik/vape, produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin, memiliki tingkat keberhasilan 64,9%.
Laporan ini juga menyimpulkan bahwa produk tembakau alternatif hanya memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan rokok dalam jangka pendek dan menengah.