Kasus DBD Meningkat, Dokter Anjurkan Vaksinasi Guna Cegah Komplikasi/lancet
Health

Kasus DBD Meningkat, Dokter Anjurkan Vaksinasi Guna Cegah Komplikasi

Redaksi
Rabu, 1 Mei 2024 - 09:05
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah kasus DBD yang sedang naik, masyarakat dianjurkan untuk melakukan vaksinasi DBD guna mencegah komplikasi saat terpapar.

Walaupun bukan bagian vaksin wajib, vaksin DBD dapat menjadi solusi untuk memperkuat tubuh dari gigitan nyamuk Aedes Aegypti.

dr. Alfi Auliya MKM, C. DCAP mengatakan vaksinasi sangat penting dilakukan oleh semua kalangan masyarakat untuk mengurangi dampak paparan penyakit akut maupun kronis. Vaksin juga mencegah penularan kepada orang lain yang belum melakukan vaksin.

“Vaksinasi itu memang baik untuk diri sendiri dan orang lain, tapi vaksinasi tidak memberikan 100 persen kekebalan tubuh terhadap penyakit,” kata Alfi, saat sosialisasi terbatas “#TenangMenjaga Kesehatan Keluarga: Bersama Galakkan Vaksinasi” yang diselenggarakan Halodoc di Jakarta Pusat, Selasa (30/04/2024).

“Jadi vaksin itu tujuannya untuk meringankan gejala yang muncul saat terpapar penyakit dan juga komplikasi hingga kematian,” lanjutnya.

Dia menyebutkan data yang dihimpun dari UNICEF bahwa vaksinasi mampu mencegah kematian hingga 4,4 juta jiwa per tahunnya.

Mengutip data dari Kementerian Kesehatan, sudah terdeteksi lebih dari 76 ribu kasus DBD di Indonesia. Pulau Jawa merupakan penyumbang terbanyak kasus tersebut.

Melembungnya kasus DBD sangat diwanti-wanti oleh Alfi dengan tindakan vaksinasi DBD. Menurutnya langkah tersebut dapat mengurangi komplikasi yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti.

“(Vaksin) DBD itu kan di luar vaksin wajib, jadi sebenarnya bisa dilakukan setelah mengikuti vaksin wajib tadi,” paparnya.

“Jadi sebenarnya (vaksin) DBD itu bisa dilakukan di segala umur untuk mencegah terjadinya komplikasi akibat DBD itu,” jelasnya.

Adapun, katanya, vaksinasi DBD bisa dilakukan sebanyak satu kali dalam setahun. Dia menyebutkan sebelum vaksin DBD, tubuh seseorang tidak boleh terserang demam atau penyakit lainnya di 2 minggu sebelumnya.

Bukan tanpa alasan, Alfi mengatakan jika tubuh sempat mengalami demam atau terserang penyakit sebelum vaksinasi akan mengakibatkan efek vaksin yang berkepanjangan.

Menurutnya, walaupun vaksin DBD bukan bagian dari vaksin wajib, tapi vaksin tersebut tak kalah penting guna tubuh tidak mudah terpapar demam berdarah.

Senada, Chief Operating Officer Halodoc, Veronica Utami mengatakan vaksinasi sangat penting dilakukan dari kalangan remaja maupun dewasa untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia.

Dia juga mendukung pelaksanaan vaksinasi sesuai kondisi penyakit yang sedang menyerang masyarakat secara masif.

Secara kompak mereka berharap vaksinasi dapat diterapkan secara merata kepada masyarakat yang tinggal di perkotaan hingga daerah terpencil. (Muhammad Sulthon Sulung Kandiyas)

Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro