6. Kebahagiaan terpengaruh oleh pihak lain
Berada di posisi second choice, membuat kehidupan seseorang bergantung terhadap satu orang yang tidak mampu memberikan kepastian secara jelas. Hal ini tidak dapat dilakukan terus menerus, supaya kebahagiaan Anda tidak dipengaruhi oleh orang lain. Masih banyak sumber kebahagiaan yang dapat ditemui baik dari sektor pekerjaan, teman, keluarga, dan lainnya.
7. Sulit membuat rencana
Rencana merupakan strategi yang dibuat untuk menentukan jalan dalam mengerjakan sesuatu. Berada di posisi second choice, membuat banyak orang kehilangan fokus untuk membuat rencana sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
Anda seharusnya bertindak secara sadar meninggalkan posisi second choice, untuk menyusun seluruh strategi kehidupan yang lebih baik.
8. Tidak mendapatkan perasaan yang setara
Perasaan yang setara menjadi salah satu pertimbangan yang harus dipikirkan oleh setiap pasangan. Untuk apa menjalin suatu hubungan jika tidak mendapatkan perasaan yang setara? Hubungan dilakukan oleh dua orang, dan tidak mungkin berhasil jika hanya satu orang yang menopang hubungan tersebut.
9. Berdampak buruk terhadap perkembangan diri
Perkembangan diri dapat dilakukan ketika mendapatkan banyak dukungan dari pihak sekitar. Namun, apabila kondisi sekitar dipenuhi oleh orang-orang yang tidak tepat dan jauh dari rasa percaya, maka akan berdampak buruk terhadap kualitas diri seseorang.
Berada di posisi second choice, menjadi salah satu hal buruk yang membuat seseorang tidak dapat berkembang secara aktif. Lebih baik sudahi hubungan tersebut, dan fokus menata diri bagi masa depan.
10. Merasa kesepian setiap saat
Kesepian merupakan permasalahan yang selalu melanda seluruh kaum second choice. Rasa kesepian dapat muncul ketika orang terkasih tidak memberikan kabar, membalas pesan, dan bertindak sesuka hati untuk datang dan pergi. Jika Anda terjebak pada posisi second choice, sebaiknya pergi dan prioritaskan kebahagiaan untuk diri sendiri. (Maharani Dwi Puspita Sari)