Bisnis.com, JAKARTA - Saat bayi berada dalam kandungan, mereka masih mendapatkan perlindungan dari sistem imun sang ibu sehingga menurunkan risiko terkena penyakit. Namun, ketika sudah lahir menjadi lebih rentan terserang gangguan kesehatan karena sistem tubuh yang masih lemah.
Dilansir dari National Childbirth Trust (NCT) dan its My Health, bayi baru lahir yang tidak mendapatkan penangan benar, dapat berisiko tinggi terkena kolik, anemia, oral trush, masalah kulit, distraksi perut, dan penyakit kuning.
Karena itu, peran ibu maupun ayah sangat dibutuhkan untuk memberikan perlindungan kesehatan bagi anak. Diantaranya, memahami tentang perawatan dasar seperti memperhatikan kebersihan kulit atau tali pusar. Orang tua juga harus mengerti cara pencegahan terhadap infeksi pada bayi.
Namun, bagi orang tua baru melakukan perawatan bayi menjadi hal yang terasa sulit. Akhirnya, tidak sedikit dari mereka yang mengalami gangguan mental khususnya para ibu. Mulai sekarang, Anda tidak perlu khawatir karena Bisnis.com sudah merangkum tips untuk mempermudah memahami perawatan bayi.
Tips Menjaga Kesehatan Bayi
1. Mengganti popok
Bayi baru lahir memiliki kulit yang lebih sensitif, sehingga rentan mengalami masalah kulit seperti ruam popok dan ruam panas. Kondisi ini membuat bayi menjadi tidak nyaman dan rewel karena kulit terasa kering, gatal, serta teriritasi.
Ruam pada bayi biasanya disebabkan beberapa faktor berikut
• Gesekan pada area popok
• Infeksi jamur
• Infeksi bakteri
• Reaksi alergi
• Saat buang air kecil maupun besar, kotoran menyentuh kulit dalam jangka waktu lama
• Kelembaban di area popok bayi
Karena itu, bagi orang tua harus memperhatikan kebersihan popok bayi untuk mencegah ruam. Mulai sekarang, Anda bisa menggunakan popok sekali pakai dan gantikan popok sekitar 10 hingga 12 kali sehari. Adapun tindakan lain untuk mengatasi ruam, simak berikut ini.
Baca Juga : Viral ASI Diolah Jadi Bubuk, Amankah Bagi Bayi? |
---|
• Gunakan sabun, tisu, dan lotion yang bebas pewangi dan pewarna
Produk kulit sensitif biasanya tidak mengandung alkohol dan bahan kimia lain yang dapat mengiritasi kulit. Jika produk-produk ini bekerja dengan baik, Anda dapat mulai menambahkan satu produk wewangian dan lihat bagaimana respons kulit bayi.
• Bersihkan are popok dengan lembut
Bagi orang tua yang ingin mengganti popok bayi, lakukanlah secara lembut dan hindari penekanan berlebih untuk mencegah gesekan pada kulit. Anda bisa menggunakan air hangat, kain lembut, atau tisu bayi untuk membersihkan area popok. Selain itu, pastikan jenis sabun atau tisu yang dipakai tidak mengandung alkohol untuk mengurangi risiko iritasi kulit bayi.
• Gunakan krim penghalang
Krim penghalang dapat melindungi kulit bayi dari infeksi bakteri dan jamur akibat urine dan tinja. Karena itu, saat mengganti popok bayi pastikan untuk mengoleskan krim penghalang yang mengandung zinc oxide pada area kulit.
2. Vaksinasi
Mengutip laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan, wajib imunisasi yang bertahap pada bayi baru lahir hingga usia 18 tahun. Hal ini bertujuan untuk melindungi buah hati pada masa tumbuh kembangnya dari serangan berbagai penyakit berbahaya.
Imunisasi dilakukan dengan menyuntikkan virus yang telah dilemahkan ke anak. Nantinya, cairan ini bekerja dengan membentuk antibodi alami untuk menyerang balik virus dalam tubuh. Berikut daftar imunisasi yang harus didapat bayi baru lahir.
• Hepatitis B
• Polio
• BCG
• DPT
• PCV
• Rotavirus
• Campak
3. Pemberian ASI eksklusif
Berdasarkan penelitian Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), angka ibu yang pernah menyusui anak di Indonesia cukup tinggi yaitu 90%, tetapi hanya sedikit yang memberikan secara eksklusif selama 6 bulan yaitu hanya sekitar 20%. Kondisi ini dapat membuat bayi mengalami kekurangan nutrisi dan mengganggu tumbuh kembangnya.
Karena itu, para ibu dianjurkan memberikan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif selama 6 bulan tanpa bantuan suplementasi makanan maupun minuman lain. Namun, setelah 6 bulan ASI tetap harus diberikan sampai anak berusia dua tahun, tetapi disertai dengan Makanan Pendamping ASI (MPASI).
4. Pemberian tummy time pada bayi
Tummy time merupakan suatu latihan untuk bayi, dengan memposisikan bayi bertumpu pada perut atau tengkurap. Dalam posisi ini, bayi berlatih menggunakan tangan untuk meraih sesuatu. Latihan yang dilakukan secara rutin, dapat meningkatkan kemampuan motorik bayi. Karena itu, orang tua dianjurkan melakukan tummy time sebanyak 2 -3 kali dalam sehari selama 3 - 5 menit.
Penelitian yang dilakukan Jurnal Kesehatan Siliwangi menemukan, tummy time berpengaruh pada kemampuan motorik salah satunya kemampuan bayi mengangkat kepala. Adapun beberapa perkembangan motorik lain, seperti kemampuan untuk menggerakkan lengan dan kaki saat tengkurap.