Bisnis.com, JAKARTA - Stimulasi pijat adalah stimulasi alami yang sudah ada sejak dalam kandungan. Pemberlakuan stimulasi pijat ini dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan dan tumbuh kembang, melalui ikatan antara orang tua dengan anak.
Di Indonesia, kegiatan stimulasi pijat dilakukan oleh dukun pijat yang dipercaya oleh banyak orang, untuk melakukan pemijatan pada anak. Hal ini berakibat fatal bagi kesehatan dan tumbuh kembang pada anak.
Stimulasi pijat yang dilakukan oleh dukun pijat tidak memperlihatkan adanya interaksi pada anak, dan teknik yang digunakan memiliki risiko cukup tinggi terhadap kesehatan.
Manfaat stimulasi pijat pada anak memiliki banyak manfaat bagi anak dan orang tua:
1. Meningkatkan bonding antara anak dan orang tua
Ikatan yang dimiliki oleh orang tua dan anak, akan terjalin sepanjang masa. Melalui stimulasi pijat, komunikasi dan sentuhan yang dilakukan kepada anak, akan meningkatkan rasa hangat dan kenyamanan.
2. Meningkatkan sensor motorik pada anak
Ketika orang tua melakukan pemijatan pada area tubuh anak, maka anak akan merangsang sensor tersebut dan menghasilkan respon yang baik bagi tubuh. Tujuannya adalah meningkatkan kesadaran akan respon dan ketanggapan terhadap sesuatu yang berkaitan dengan sensor motorik anak.
3. Meningkatkan kualitas tidur pada anak
Ketika tubuh anak mendapatkan pijatan yang benar dan nyaman, maka respon pada tubuh anak tersebut akan tenang, sehingga membuat tidur anak lebih terjaga.
4. Meningkatkan pertumbuhan fisik pada anak
Pertumbuhan fisik pada anak setelah melakukan stimulasi pijat ini adalah dengan adanya kenaikan berat badan, dan tubuh yang rileks disertai pertumbuhan hormon yang lebih tinggi dibandingkan anak lainnya.
Saat melakukan stimulasi pijat pertama kali di dalam kandungan, detak jantung sang ibu mampu menggerakan air ketuban hingga menyentuh pada kulit janin, indra pendengaran akan bekerja secara baik, dan indra peraba akan menanggapi rangsangan tersebut. Jadi dengan adanya ketiga hal tersebut seperti visual, pendengaran, dan peraba akan mengoptimalkan aktivitas sensorik pada anak.
Dia mengatakan bahwa stimulasi pada anak, sebaiknya dilakukan pada awal kelahiran dengan menggunakan metode yang tepat seperti metode kangguru. Usia tertua pada anak untuk melakukan stimulasi pijat ini adalah 2 tahun atau di bawah 3 tahun.
Dalam penelitian tertulis rata-rata stimulasi pijat pada anak dilakukan 1-2 kali dalam sehari, atau 1 kali dalam sehari. Bila tidak dapat dilakukan 1 kali dalam sehari, maka batas minimalnya adalah 3 kali dalam seminggu.
Baca Juga : Anak Sering Jatuh Jangan Dipijat, Ini Bahayanya! |
---|
Tentunya hal ini berkaitan dengan pengoptimalan bonding antara orang tua dan anak. Maka dari itu, pentingnya memahami stimulasi pada anak sangat diperlukan para orang tua.
Ada salah satu penelitian yang menjelaskan bahwa stimulasi pijat yang dilakukan oleh ayah kepada anaknya, mampu meningkatkan ekspresi kehangatan dan penerimaan yang cukup tinggi. Ayah, bisa melakukan pemijatan awal pada area wajah dan hindari pada area belakang kepala dengan tingkat kewaspadaan yang cukup tinggi.
Mekanisme stimulasi pijat memiliki dampak yang positif pada bagi pertumbuhan anak. Penelitian menemukan bahwa, 5 hari setelah pemijatan hormon pertumbuhan anak tersebut lebih tinggi daripada anak yang tidak melakukan stimulasi pijat.
Hormon kortisol pada anak yang sering dipijat akan menurun, dan mampu meningkatkan kualitas tidur pada anak supaya lebih terjaga. Selain itu, setiap melakukan stimulasi pijat, berat badan pada anak akan mengalami kenaikan sebanyak 0,53 gr.
Bagi bayi prematur, mekanisme stimulasi pijat ini mampu meningkatkan berat badan. Hal ini diakibatkan oleh adanya risiko rendah pada lambung, yang artinya mampu diserap dengan baik oleh tubuh.
Penelitian mengenai keberhasilan dari stimulasi pijat ini telah mendapatkan 38 review yang dimana 28 diantaranya memiliki respon yang positif. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Vickers A, dan rekan-rekanya menghasilkan 131 review yang menyatakan bahwa stimulasi pijat tidak memiliki efek samping yang berbahaya.
Kesimpulan yang dapat disampaikan adalah bahwa, stimulasi pijat memiliki banyak manfaat dan keuntungan bagi pertumbuhan anak.
Penerapan yang dilakukan oleh orang tua, harus berdasarkan aturan yang benar dengan cara belajar dan tidak membawa anak pada dukun pijat. Jangan paksa melakukan stimulasi pijat apabila kondisi orang tua dan anak tidak stabil. Hal tersebut mampu mengakibatkan kefatalan yang berdampak buruk bagi kesehatan anak. (Maharani Dwi Puspita Sari)