Beras dimasak menjadi nasi. Bila nasi terlalu banyak dikonsumsi, maka berdampak tidak baik bagi kesehatan tubuh / BISNIS-Annasa Rizki Kamalina.
Health

Ini Mitos tentang Nasi dan Penyakit Diabetes

Redaksi
Kamis, 22 Agustus 2024 - 08:18
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Nasi bisa berdampak buruk bagi kesehatan, walaupun beberapa opini terkait nasi ternyata adalah mitos. Nasi tidak boleh dikonsumsi pada malam hari adalah salah satu contohnya.

Melansir dari laman birlahealthcare.com dan lrnk.in (21/8/2024), nasi seringkali menjadi pusat pertentangan pendapat. Perannya dalam manajemen gizi secara keseluruhan telah menimbulkan kesalahpahaman atau mitos di kalangan masyarakat. Dengan itu, penting bagi Anda untuk mengetahui sekaligus mengabaikan beberapa mitos yang beredar.

Berikut adalah beberapa mitos tentang nasi:

1. Nasi tidak baik untuk penderita diabetes

Faktanya, makan nasi dengan makanan pendamping lainnya mengurangi indeks glikemik pada makanan, sehingga sangat aman bagi penderita diabetes. Namun, ini tidak berarti bahwa penderita diabetes dapat mengkonsumsi nasi sebanyak yang mereka inginkan. Konsumsilah nasi dengan porsi yang sesuai.

2. Nasi tidak memiliki nilai gizi

Faktanya, beberapa variasi nasi, seperti nasi dari beras merah, kaya akan vitamin, mineral, dan serat esensial. Beras merah memiliki lapisan kulit ari, vitamin B yang berlimpah, magnesium, dan antioksidan yang menawarkan manfaat nutrisi substansial dibandingkan dengan beras olahan.

3. Nasi membuat obesitas

Faktanya, nasi adalah sumber karbohidrat yang mengandung rendah lemak dan bebas kolesterol, bahkan protein – tergantung variasi. Seperti karbohidrat lainnya, nasi dapat membuat seseorang menjadi obesitas ketika dikonsumsi secara berlebihan. Mengkonsumsi nasi dengan mempertimbangkan kalori tidak akan membuat seseorang mengalami obesitas.

4. Nasi buruk bagi kesehatan jantung

Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa konsumsi nasi dalam jumlah sedang dapat dikaitkan dengan berkurangnya risiko penyakit jantung dan stroke, terutama ketika menjadi bagian dari diet seimbang yang kaya buah-buahan, sayur-sayuran, dan protein rendah lemak.

5. Nasi tidak boleh dikonsumsi pada malam hari

Faktanya, nasi dapat membantu meningkatkan kualitas tidur seseorang. Selain itu, nasi meningkatkan sensitivitas leptin, yaitu hormon yang mengatur penyimpanan lemak dalam tubuh. Tak hanya itu, pada malam hari tubuh mengubah karbohidrat pada nasi menjadi glukosa, tidak seperti siang hari yang mengubah karbohidrat menjadi lemak.

6. Nasi sulit dicerna

Faktanya, enzim yang disekresikan dalam saluran pencernaan manusia mampu mencerna nasi dengan baik. Beras bahkan dapat membantu usus menjadi kuat dan mencegah terjadinya sembelit.

Selain itu, beras bersifat prebiotik, yang merupakan asupan bagi pertumbuhan probiotik (bakteri baik).

7. Nasi mengandung gluten

Faktanya, beras adalah sumber karbohidrat bebas gluten dan tidak menyebabkan alergi seperti yang ada pada biji-bijian lainnya. Mitos ini mungkin menjadi penyebab banyaknya orang yang berpendapat bahwa nasi tidak aman bagi penderita diabetes dan mereka yang sedang menjalani program penurunan berat badan.

8. Nasi mengandung kadar garam yang tinggi

Faktanya, nasi memiliki kandungan natrium yang relatif rendah, sehingga berkemungkinan kecil menyebabkan kondisi gangguan kesehatan akibat garam seperti hipertensi, stroke, bahkan gagal ginjal dan jantung. (Yoga Al Kemal)

Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro