Bisnis.com, JAKARTA - Setelah putus cinta atau putus hubungan sebelumnya, perlu waktu bagi seseorang untuk membuka hatinya pada orang lain.
Lama waktunya tersebut tidak bisa diprediksi, bisa sebentar atau bertahun-tahun.
Memberi waktu hati Anda pulih sangat penting, agar dalam menjalankan hubungan selanjutnya Anda lebih bahagia dan tidak terbawa masa lalu.
Tapi kadangkala mungkin Anda tidak sadar ada hal-hal yang menunjukkan Anda belum siap menjalankan hubungan baru
Berikut tanda-tanda Anda belum siap menjalani hubungan baru dilansir dari Bolde
1. Selalu Berbicara Tentang Mantan Anda
Jika setiap kalimat adalah perbandingan dengan mantan Anda atau kisah drama hubungan masa lalu Anda, itu adalah tanda bahaya besar. Anda perlu waktu untuk menyembuhkan dan memproses perpisahan Anda sebelum membawa orang baru ke dalam hubungan Anda. Tidak apa-apa meluangkan waktu untuk diri sendiri sebelum memulai sesuatu yang baru.
2. Mengharapkan Pasangan Anda Menyelesaikan Semua Masalah Anda
Wajar jika Anda ingin mencari kenyamanan dan dukungan dari pasangan, tetapi berpikir bahwa mereka akan secara ajaib menyelesaikan semua masalah Anda adalah hal yang tidak realistis. Hubungan harus meningkatkan kehidupan Anda, bukan menjadi satu-satunya alasan kebahagiaan Anda. Berfokuslah untuk membangun diri sendiri sebelum bergantung pada orang lain demi kesejahteraan Anda.
3. Mendambakan Kegembiraan yang Terus-menerus
Jika Anda membutuhkan drama tanpa akhir dan romansa yang penuh badai untuk merasa terpenuhi, itu mungkin pertanda Anda belum siap untuk sesuatu yang stabil dan sehat. Luangkan waktu untuk mencari tahu apa yang sebenarnya Anda inginkan dari suatu hubungan. Lebih baik merasa nyaman dengan diri Anda sendiri sebelum membangun sesuatu yang bertahan lama dengan orang lain.
4. Selalu mengeluh tentang kisah asmara
Mencoba membesar-besarkan patah hati teman Anda sangatlah tidak membantu. Pengalaman setiap orang adalah valid, dan penderitaan mereka tidak berkurang dengan pengalaman Anda di masa lalu. Daripada membandingkan, fokuslah mendengarkan dan menawarkan dukungan. Beri tahu teman Anda bahwa Anda ada untuknya tanpa menghakimi.
5. Hanya Ingin Seseorang Mengisi Kekosongan
Keputusasaan bukanlah fondasi yang baik untuk suatu hubungan. Jika gagasan menyendiri membuat Anda panik, lebih baik atasi perasaan itu terlebih dahulu daripada menyeret orang lain ke dalam gejolak emosi Anda. Belajar menikmati kebersamaan adalah kunci untuk membangun hubungan yang sehat.
6. Masih Mengidealkan Mantan Anda
Jika kamu melihat hubungan masa lalumu melalui kacamata berwarna merah jambu, itu tandanya kamu belum sepenuhnya memproses perpisahan tersebut.
Mengenang masa-masa indah adalah hal yang wajar, tetapi jika Anda mengabaikan masa-masa buruk, mungkin akan sulit untuk membuka hati kepada orang baru. Beri diri Anda waktu dan ruang untuk mengakui kelemahan hubungan Anda sebelumnya, yang akan membantu Anda mendekati hubungan di masa depan dengan lebih realistis.
7. Tidak Memiliki Kehidupan Anda Sendiri
Hubungan yang sehat tidak seharusnya menjadi dunia Anda sepenuhnya. Jika seluruh waktu dan energi Anda hanya berkisar pada mencari pasangan, Anda mungkin belum siap untuk menghadapi kenyataan. Investasikan pada hobi, persahabatan, dan tujuan pribadi Anda. Bangunlah kehidupan yang memuaskan di luar suatu hubungan, dan itu akan membuat Anda menjadi pasangan yang lebih menarik dan utuh ketika waktunya tepat.
8. Takut Rentan
Jika gagasan untuk terbuka dan jujur secara emosional membuat Anda takut, Anda memerlukan lebih banyak waktu sebelum menjalin hubungan.
Kerentanan sangat penting untuk menjalin ikatan yang erat, dan jika Anda tidak dapat mengungkapkan jati diri Anda, Anda tidak akan dapat terhubung sepenuhnya dengan orang lain. Pertimbangkan untuk mencari tahu alasan di balik ketakutan Anda terhadap kerentanan – hal ini mungkin melibatkan upaya mengatasi rasa sakit di masa lalu atau membangun kepercayaan diri Anda.
9. Memiliki Masalah Kepercayaan yang Besar
Luka di masa lalu bisa menimbulkan banyak beban. Jika Anda kesulitan memercayai niat baik seseorang, Anda sedang mempersiapkan diri untuk hubungan yang tidak sehat. Penting untuk mengatasi akar masalah kepercayaan Anda, baik melalui terapi individu atau meningkatkan harga diri dan rasa aman Anda sendiri.
10. Tidak Yakin Menginginkan Hubungan
Jika Anda berkencan hanya karena Anda merasa “seharusnya”, ambil langkah mundur. Tidak apa-apa menjadi lajang dan mencari tahu apa yang sebenarnya Anda inginkan. Jangan biarkan tekanan atau ekspektasi masyarakat mendorong Anda melakukan sesuatu yang belum siap Anda lakukan.
11. Mengubah Siapa Diri Anda
Mencoba membentuk diri Anda menjadi apa yang menurut Anda diinginkan orang lain adalah hal yang tidak boleh dilakukan. Pasangan yang baik akan menerima Anda apa adanya. Berfokuslah untuk menjadi dan mencintai diri-sejati Anda dan menemukan seseorang yang mencintai dan menghargai Anda apa adanya.
12. Belum Belajar Dari Kesalahan Hubungan Masa Lalu
Mengulangi pola yang sama adalah tanda bahwa Anda belum meluangkan waktu untuk berkembang dan merenung. Lihatlah dengan jujur hubungan masa lalu Anda dan identifikasi kecenderungan atau pilihan tidak sehat yang Anda buat. Berusahalah untuk mengatasi masalah ini sebelum memulai hubungan baru, sehingga Anda dapat menciptakan dinamika yang lebih sehat.
13. Terus Melakukan Hubungan Singkat dan Intens
Meskipun mungkin tampak mengasyikkan, kencan terus-menerus mungkin berarti Anda menghindari keintiman dan koneksi yang sebenarnya. Jika Anda mendapati diri Anda berpindah dari satu orang ke orang lain tanpa membentuk ikatan yang lebih dalam, itu mungkin pertanda Anda takut dengan komitmen sejati. Pikirkan mengapa Anda menjaga hal-hal dangkal.
14. Harga Diri Anda Tergantung Memiliki Pasangan
Nilai Anda harus datang dari dalam, bukan dari validasi eksternal yang Anda peroleh dari suatu hubungan. Jika Anda merasa nilai Anda ditentukan oleh apakah Anda memiliki pasangan atau tidak, berusahalah membangun rasa percaya diri yang kuat. Ingatlah bahwa Anda layak mendapatkan cinta dan rasa hormat, apa pun status hubungan Anda.
15. Jauh di lubuk hati, Anda Tahu Ini Bukan Saat yang Tepat.
Terkadang, Anda hanya punya firasat bahwa Anda belum siap. Dengarkan intuisi itu! Lebih baik jujur pada diri sendiri dan luangkan waktu yang Anda perlukan daripada memaksakan sesuatu yang tidak seharusnya.