Bisnis.com, JAKARTA -- Teh memiliki berbagai jenis dan manfaatnya masing-masing. Namun, siapa sangka teh hitam punya manfaat besar, hingga menurunkan risiko penyakit jantung yang menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di seluruh dunia.
Mulai dari teh hijau, teh putih, teh kuning, teh hitam, dan teh oolong sebenarnya berasal dari satu tanaman yang sama. Namun, masing-masing mengalami proses fermentasi yang berbeda sehingga memberikan manfaat yang berbeda pula.
Pegiat industri teh dan pemilik House of Tea, Satria Gunawan, mengatakan salah satu teh favoritnya adalah teh hitam. Bukan hanya karena rasanya yang kuat, tapi juga karena manfaatnya untuk jantung.
"Saya punya penyakit jantung, ring sudah 3, untuk menjaga kesehatan jantung ini saya minum teh hitam setiap pagi hari," ungkapnya kepada Bisnis beberapa waktu lalu.
Mengutip WebMD, teh hitam memang memiliki manfaat besar untuk tubuh karena tingkat antioksidannya yang tinggi. Antioksidannya berasal dari kandungan polifenol yang bisa menetralkan radikal bebas yang dapat merusak struktur sel dan meningkatkan risiko penyakit seperti kanker, diabetes, dan penyakit kardiovaskular.
Lebih lanjut, polifenol diyakini dapat meredakan peradangan, yang merupakan faktor utama dalam berbagai kondisi kronis, termasuk radang sendi dan penyakit Alzheimer.
Baca Juga Jenis Teh dan Manfaatnya untuk Kesehatan |
---|
Selain polifenol, teh hitam juga punya komposisi unik thearubigin, theaflavin, epigallocatechin gallate, asam amino L-theanine dan antioksidan lain selain polifenol seperti flavonoid, flavonol, dan katekin.
Theaflavin sendiri dikenal sebagai agen penurun kolesterol yang hanya bisa ditemukan dalam teh hitam dan tidak ditemukan dalam teh lainnya.
Kandungan theaflavin dapat membantu mengurangi penyerapan kolesterol usus. Theaflavin-3-gallate dalam teh hitam dapat secara efektif mengurangi jumlah kolesterol yang diserap oleh tubuh. Hal ini berpotensi menurunkan kadar kolesterol darah, yang bermanfaat bagi kesehatan kardiovaskular karena kadar kolesterol yang tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan stroke.
Dengan demikian, mengonsumsi teh hitam, yang kaya akan theaflavin termasuk Theaflavin-3-gallate, berpotensi berkontribusi pada pengelolaan kadar kolesterol yang lebih baik dan mendukung kesehatan kardiovaskular.
Selanjutnya, dalam sebuah studi pada 2020, kandungan flavonoid dalam teh hitam juga berkaitan dengan penurunan risiko kematian karena penyakit kardiovaskular, stroke, dan kematian secara keseluruhan.
Temuan tersebut juga didukung oleh studi pada 2022 yang mengamati hubungan sederhana antara asupan teh yang lebih tinggi dan penurunan risiko kematian karena semua penyebab di antara peminum teh yang sering, yang minum 2 cangkir atau lebih sehari.
Eksplorasi lebih lanjut terkait manfaat kesehatan teh hitam oleh National Cancer Institute mengungkapkan bahwa konsumsi rutin teh hitam dapat menurunkan faktor risiko yang terkait dengan penyakit kardiovaskular.
Cleveland Clinic menguatkan temuan ini, yang menunjukkan bahwa teh hitam dapat menurunkan kolesterol jahat LDL yang menjadi faktor utama dalam perkembangan penyakit jantung. Selain itu, penelitian yang disorot oleh UCLA Health juga menunjukkan bahwa mengonsumsi setidaknya dua cangkir teh hitam setiap hari dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke.