Teh hijau memiliki khasiat bagi tubuh
Health

Awas! Keseringan Minum Matcha Bisa Sebabkan Anemia

Mutiara Nabila
Senin, 4 Agustus 2025 - 16:45
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Matcha, minuman teh hijau asal Jepang tengah makin populer belakangan ini, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia.

Minuman hijau cerah khas Jepang ini begitu banyak dicari karena manfaat kesehatan dan kafeinnya.

Namun, minuman favorit banyak orang ini mungkin juga memiliki sisi negatif. Tak hanya popularitasnya yang menguras persediaan global dan menyebabkan krisis matcha, minum terlalu banyak matcha juga dapat menyebabkan kekurangan zat besi.

Ahli gizi memperingatkan bahwa matcha latte dapat berisiko memengaruhi penyerapan zat besi, terutama bagi mereka yang menerapkan pola makan vegetarian, dibandingkan dengan pemakan daging.

Matcha terbuat dari tanaman teh hijau, Camellia Sinensis, yang digiling menjadi bubuk. Karena ditanam di tempat teduh, tanaman ini menghasilkan lebih banyak klorofil, yang tidak hanya memberinya warna hijau tua tetapi juga berarti mengandung lebih banyak nutrisi.

Dilansir The Independent, Rob Hobson, ahli gizi dan penulis buku Unprocess Your Family Life, menjelaskan minuman ini memang memiliki manfaat kesehatan, dengan kandungan polifenol yang melindungi tubuh dari kerusakan oksidatif. 

"Jadi, minuman ini membantu mengurangi peradangan yang kemudian membantu melindungi dari penyakit kronis," ujarnya. 

Selain itu, karena mengandung kafein, matcha juga dapat membantu meningkatkan fokus mental. Selain itu, teh ini juga mengandung L-theanine yang membantu mengurangi rasa gelisah yang Anda rasakan akibat kafein. 

Penelitian juga menunjukkan bahwa polifenol dalam matcha dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Namun, di sisi lain polifenol yang meningkatkan kesehatan ini juga mempersulit tubuh untuk menyerap zat besi.

Gunter Kuhnle, profesor nutrisi dan ilmu pangan di University of Reading, menjelaskan bahwa teh matcha dapat memengaruhi penyerapan zat besi dengan mengikat zat besi (non-heme) yang ditemukan dalam banyak makanan nabati, seperti kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau, dan tahu.

"Matcha mengandung senyawa katekin dan tanin, keduanya merupakan polifenol, yang dapat mengikat zat besi di saluran pencernaan, sehingga mencegah zat besi diserap tubuh," ujar Profesor Kuhnle. 

Polifenol yang sudah mengikat zat besi ini kemudian melewati usus dan tidak bermanfaat bagi tubuh. 

"Hal ini dapat mengurangi penyerapan zat besi hingga 50%, tetapi hal ini sangat bervariasi antar individu dan bergantung pada waktu makan dan jenis makanannya,” tambahnya.

Dia juga menjelaskan bahwa masalah serupa juga dialami dengan konsumsi teh hijau karena kandungan polifenolnya yang tinggi. Meskipun jarang terjadi, dalam satu kasus, seorang pria berusia 48 tahun mengalami anemia akibat konsumsi teh hijau yang berlebihan, ujar Profesor Kuhnle.

Hobson menambahkan bahwa Anda tidak perlu khawatir jika Anda memiliki pola makan seimbang, tetapi dia memperingatkan bahwa vegetarian memiliki risiko yang lebih besar.

Hal ini karena matcha hanya memengaruhi zat besi non-heme yang terdapat dalam makanan nabati, dan bukan zat besi heme yang terdapat dalam daging.

"Jika Anda seorang vegan atau vegetarian dan mengandalkan lentil, sayuran hijau, dan tahu untuk zat besi Anda, sebaiknya hindari minum matcha bersama makanan Anda karena dapat menghambat penyerapan zat besi di usus," kata Hobson.

Dia juga menekankan bahwa jika Anda memang kekurangan zat besi dan mengonsumsi suplemen zat besi, Anda harus menghindari mengonsumsinya bersamaan dengan minum matcha.

Gejala Anemia

Mengutip Mayo Clinic, kekurangan zat besi, juga disebut anemia, dapat menyebabkan kelelahan, sesak napas, kulit pucat, sakit kepala, dan jantung berdebar-debar. 

Kekurangan zat besi umum terjadi di kalangan remaja putri, vegan, dan vegetarian. Berdasarkan sebuah studi oleh Universitas Lund di Swedia menemukan bahwa 38% responden remaja putri dan 70% responden vegetarian atau vegan, mengalami kekurangan zat besi.

Jika ingin tetap mendapatkan manfaat kesehatan dari matcha, selain tidak meminumnya saat makan, pastikan untuk menghindari menambahkan terlalu banyak sirup atau krim. Hobson justru menyarankan pilihan yang paling sehat adalah meminumnya hanya dilarutkan dengan air.

Penulis : Mutiara Nabila
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro