Ilustrasi anak sehat/who
Health

Cek Ciri Anak Sehat dan Tips Hindari GTM, Tak Perlu Pakai Steroid

Mutiara Nabila
Kamis, 17 Oktober 2024 - 17:40
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Belum lama ini viral sebuah kasus di mana seorang perawat anak memberikan steroid pada anak yanb diasuhnya agar mau makan dan terlihat gemuk dan sehat.

Padahal, penggunaan steroid tanpa adanya indikasi kesehatan tertentu bisa jadi sangat berbahaya bagi anak.

Ketua Umum PP IDAI Dr. Piprim Basarah mengatakan bahwa anak yang sehat tidak harus gemuk. Alih-alih, anak yang gemuk justru bisa menjadi pertanda gizi yang buruk.

Adapun, tanda-tanda anak yang sehat bisa dilihat kembali ke kurva pertumbuhan, yang bisa dilihat dan diperiksa oleh orang tua sendiri melalui buku KIA atau dari berbagai platform seperti Primaku daei IDAI.

"Jadi kalau anaknya tampak baik, tidak ada masalah dan perkembangannya baik, mengikuti step-step perkembangan, misalnya umur 2-3 bulan dia sudah harus bisa miring, 3-4 bulan sudah mulai tengkurap, 8 bulan itu sudah bisa duduk, dan seterusnya ini berarti sehat dalam perkembangan," jelasnya dalam Media Briefing, Kamis (17/10/2024).

Selain itu, untuk mengecek kesehatan pertumbuhan bisa melihat kurvanya melalui penghitungan tinggi badan, berat badan, dan usia. Selanjutnya, yang perlu diperhatikan juga adalah tinggi badan orang tua.

"Ini bisa juga sambil dicek ke spesialis anak. Jadi kalau itu semua sesuai, berarti anak ini sudah sehat. Namun, kalau misalnya tidak sesuai segera bawa ke dokter atau dokter anak untuk melihat cara penanganan yang paling tepat," imbuhnya.

Penyebab Anak GTM dan Tips Menghindarinya

Dr. Piprim menambahkan bahwa salah satu penyebab utama anak GTM adalah karena sering terpaksa makan, dan sering diberi makan sebelum waktunya lapar.

Di sisi lain, ketika anak tidak mau makan, orang tua akan merasa kesal dan melimpahkan perasaan tersebut pada anak. Hal itu membuat pengalaman awal makan pada anak tidak menyenangkan.

Satu lagi tanda anak terpaksa makan adalah dengan mengemut makanan. 

"Anak yang sering mengemut makanan disebabkan dia belum lapar tapi sudah dijejalkan sendok berisi makanan. Jadi mengemut itu bentuk perlawanan anak supaya nggak disuapin lagi," tambahnya.

Oleh karena itu, proses pendidikan makan pada anak harus dilakukan dalam suasana menyenangkan.

"Jadi jangan sampai anak itu baru dengar denting sendok dari ibunya sudah tutup mulut karena sebentar lagi saya pasti dipaksa makan," ungkap Dr. Piprim.

Penulis : Mutiara Nabila
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro