Bisnis.com, JAKARTA -Baru saja, Presiden Prabowo meminta Menteri Pendidikan Abdul Mu'ti menerapkan pembelajaran matematika mulai di taman kanak-kanak (TK).
Selama ini kita baru mulai diajarkan pembelajaran matematika ketika masuk sekolah Dasar.
Konsep matematika yang mendasar sebenarnya bahkan bisa diajarkan sejak bayi, sejak mereka mulai memiliki keterampilan verbal dan sosial.
Mengutip Alphapals, sejak bayi, konsep matematika sudah bisa dipahami bayi seperti misalnya membandingkan ukuran sederhana, misalnya memahami bahwa orang tua mereka besar sementara mereka kecil.
Selanjutnya, saat balita, anak sudah bisa lebih siap belajar matematika. Pada tahap ini, mereka mungkin bisa mulai belajar angka, bentuk, ukuran, dan urutan.
Saat balita, anak sudah bisa dikenalkan dengan urutan angka, menggunakan jari untuk menunjukkan angka atau jumlah benda, mulai bsia mencocokkan bentuk dasar seperti meletakkan lingkaran dengan lingkaran dan persegi dengan persegi, atau mengenal pola.
Seiring dengan bertambahnya usia, pemahaman akan konsep-konsep matematika pada anak juga akan semakin berkembang, terutama jika terus menerus diasah sambil bermain sehari-hari.
Jika terus diasah, bahkan anak usia 3-4 tahun sudah bisa diminta untuk berhitung, tambah, kurang, dan mengurutkan angka hingga 20, serta mulai memahami bagaimana bentuk angka merujuk pada nama angka.
Di usia ini, membiasakan belajar matematika juga bisa membantu anak prasekolah menjadi terampil untuk memprediksi sebab akibat. Misalnya, mereka dapat menjelaskan apa yang akan terjadi jika mereka menuangkan air ke dalam ember.
Cara Belajar Matematika untuk Anak Usia Dini
Mengutip Unicef, mengenalkan konsep matematika sejak dini pada anak bisa dilakukan dengan cara yang mudah dan menyenangkan, seperti berikut ini:
1. Tunjuk bentuk
Ajarkan anak tentang bentuk yang ada di sekitar. Mungkin saat berjalan bersama melihat bola bundar pintu rumah yang berbentuk persegi panjang. Memperkenalkan keterampilan indra spasial dasar dengan konsep bentuk, ukuran, ruang, dan arah, akan membantu anak di sekolah nantinya saat mereka mulai belajar geometri.
2. Berhitung
Temukan beberapa benda kecil, seperti kerang atau manik-manik, untuk dihitung bersama dengan suara yang lantang.
Anda juga dapat meminta anak untuk membuat tiga tumpukan kancing dan lainnya. Ini jadi cara yang bagus untuk memperkenalkan konsep angka dan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
Anda juga dapat berlatih berhitung dengan si kecil dengan menghitung berapa banyak langkah yang mereka ambil atau berapa kali mereka bertepuk tangan.
3. Main pilah pilih
Ajak anak bermain sambil mengenali pola dan hubungan untuk mempelajari persamaan di kemudian hari, dengan cara bermain pilah pilih, menyortir benda-benda di sekitar rumah. Misalnya, bisa dengan meminta anak memilah 10 kacang merah di antara kacang hijau.
4. Bersenang-senang di dapur
Memasak bersama juga jadi salah satu kesempatan baik untuk mengenalkan anak pada konsep pengukuran dan penghitungan.
Berikan mereka tugas seperti menambahkan sesendok gula pasir atau tiga sendok tepung ke dalam mangkuk dan buat makanan yang nikmat bersama.
5. Bangun menara
Menumpuk benda membantu anak kecil untuk belajar tentang memperkirakan ukuran dan memahami hubungan antara benda-benda dengan ukuran yang berbeda.
Saat ini, sudah banyak jenis mainan berbentuk balok yang bisa disusun menjadi menara. Atau gunakan balok, kotak kosong, karton, atau benda lain yang aman untuk anak-anak dan dapat ditumpuk dengan baik.
6. Bandingkan dan bedakan
Ajak anak memperhatikan ukuran benda-benda yang ada di sekitar rumah dan dibandingkan satu sama lain. Misalnya, membandingkan besar piring untuk orang dewasa dengan piring makan anak.
Anda juga dapat meminta anak untuk menunjukkan benda mana yang menurut mereka lebih kecil atau lebih besar. Ini membantu anak untuk mengembangkan keterampilan pengukuran dan indra spasial.
Ragam Manfaat Belajar Matematika untuk Anak
Mengutip Magrid, pembelajaran matematika sejak dini dapat memberikan dampak besar pada keberhasilan anak di kemudian hari.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa membangun dasar yang kuat dalam literasi matematika pada anak sejak dini dapat meningkatkan kemampuan kognitif, keterampilan memecahkan masalah, dan kinerja akademis anak secara signifikan.
Menurut sejumlah penelitian, anak-anak yang diperkenalkan dengan pengetahuan matematika sejak usia dini cenderung berprestasi lebih baik di sekolah dan memiliki pemahaman matematika yang lebih baik.
Dengan memperkenalkan konsep matematika sejak dini, anak-anak juga dapat mengembangkan kepekaan terhadap angka, yaitu membangun kemampuan untuk memahami dan mengolah angka.
Kepekaan terhadap angka ini juga akan sangat membantu untuk pemikiran matematika yang lebih kompleks di kemudian hari.
Selain itu, manfaat lainnya dari literasi matematika sejak dini adalah pengembangan keterampilan memecahkan masalah. Keterampilan memecahkan masalah ini nantinya bisa melampaui ranah matematika dan berlaku untuk berbagai bidang kehidupan, seperti pengambilan keputusan, pemikiran analitis, dan bahkan pemecahan masalah yang kreatif.
Selain itu, literasi matematika sejak dini juga dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan efikasi diri pada anak, sehingga ketika anak-anak memahami konsep matematika dan dapat menerapkannya dalam situasi kehidupan nyata, mereka merasakan rasa pencapaian dan lebih cenderung menghadapi tantangan dengan pola pikir yang positif.
Kepercayaan diri terhadap kemampuan matematika mereka ini juga akan bercabang ke mata pelajaran akademis lainnya, di mana anak akan terbiasa mengembangkan pola pikir dan percaya pada kemampuan mereka untuk belajar dan berhasil.