Bisnis.com, JAKARTA - Parasetamol menjadi obat yang umum digunakan untuk mengatasi demam dan nyeri pada ibu hamil.
Meskipun obat ini dianggap aman, beberapa penelitian mengungkapkan bahwa konsumsi parasetamol selama kehamilan dapat meningkatkan risiko gangguan perkembangan saraf pada anak, seperti Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) dan autisme.
Dilansir dari medicaldaily.com pada Senin (17/2/2025), terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi parasetamol saat kehamilan dengan peningkatan risiko ADHD dan gangguan spektrum autisme (ASD) pada anak.
Baca Juga Tanda-tanda Kamu Keracunan Parasetamol |
---|
Dilansir dari healthline.com, risiko ini menjadi lebih tinggi jika paracetamol dikonsumsi lebih dari 28 hari selama kehamilan, terutama pada trimester ketiga yang merupakan masa perkembangan otak janin yang sangat pesat. Oleh karena itu, ibu hamil berhati-hati dalam menggunakan paracetamol, terutama jika diperlukan dalam jangka waktu yang lama.
Selain itu, penggunaan parasetamol pada ibu hamil berhubungan dengan peningkatan risiko ADHD dan autisme pada anak. Terdapat peningkatan risiko terjadinya ADHD sebesar 34% dan autisme sebesar 19%. Meski demikian, faktor lain seperti riwayat kesehatan ibu dan penyakit yang mendasari juga turut berperan dalam hasil penelitian ini.
Namun, penting untuk dicatat bahwa penggunaan parasetamol pada ibu hamil harus diawasi dengan cermat, dan penggunaan obat ini sebaiknya hanya dilakukan berdasarkan anjuran medis.
Meskipun paracetamol adalah obat yang relatif aman untuk mengatasi demam dan nyeri, penggunaannya selama kehamilan harus mempertimbangkan potensi risiko gangguan perkembangan pada anak, seperti ADHD dan autisme.
Ibu hamil disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini untuk meminimalkan risiko tersebut. (Mianda Florentina)