Riefian Fajarsyah alias Ifan Seventeen sekaligus Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN), di Gedung PFN, Jakarta Timur, Jumat (14/3/2025)/BISNIS-Annisa Nurul Amara
Entertainment

Ifan Seventeen Sebut PFN Tak Baik-baik Saja, Siap Mundur Jika Gagal Bawa Perbaikan

Mochammad Ryan Hidayatullah
Sabtu, 22 Maret 2025 - 15:56
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN) Riefian Fajarsyah alias Ifan Seventeen blak-blakan soal kondisi perusahaan yang tidak baik-baik saja. Dia juga bersedia mundur dari jabatannya jika ada orang lain yang merasa lebih mampu dari dirinya.

Ifan menyatakan hal tersebut melalui akun Instagram resminya, @ifanseventeen, Jumat (21/3/2025). Hal tersebut juga dia ungkapkan sebagai jawaban bagi netizen yang mencibir dirinya usai ditunjuk jadi pucuk pimpinan salah satu badan usaha milik negara (BUMN).

Ifan berpendapat, menjadi direktur utama PFN berarti pengabdian. Sebab, perusahaan pelat merah itu memiliki segudang masalah dan berdarah-darah. Dia mengungkapkan utang PFN masih menumpuk sebesar puluhan miliar rupiah.

Selain itu, kewajiban perusahaan kepada pegawai juga belum terpenuhi.

"PFN adalah perusahaan yang masih bleeding. Utang yang masih menumpuk puluhan miliar, beberapa kewajiban pembayaran gaji ke belakang, utang vendor, BPJS, hingga THR yang sampai saat ini belum tersampaikan untuk seluruh pegawai, ini persoalan yang secara otomatis berpindah ke pundak saya setelah pelantikan," kata Ifan.

Oleh karena itu, dia berpendapat menjadi direktur utama PFN bukan pekerjaan yang mudah. Menurutnya, harus ada komitmen dan kerja keras yang harus dilakukan untuk menyelesaikan semua persoalan.

Ifan lantas menuturkan bahwa PFN bukan perusahaan pelat merah yang mendapat suntikan dana dari APBN. Dia menjelaskan, perusahaan mengandalkan keuangan perusahaan secara mandiri untuk operasional.

"Jika tidak memenuhi target, memang sudah menjadi konsekuensi pembayaran gaji pun harus direlakan para karyawan maupun direksi untuk dibayarkan tidak secara full," kata IFan.

Dia bahkan menyebut tak jarang karyawan hanya menerima gaji sebesar 30% hingga 40% saja, jika target perusahaan tak tercapai. Ifan mengklaim kondisi tersebut sudah berlangsung berbulan-bulan belakangan.

Di sisi lain, dia juga mengungkapkan bahwa bangunan kantor PFN sudah tua dan minim peralatan. Dia mengaku peralatan shooting PFN usang dan tak bisa dipakai lagi.

Terkait gunjingan netizen yang menyebut dirinya tak memiliki pengalaman di dunia film, Ifan menegaskan bahwa menjadi direktur utama PFN tak berarti harus ahli dibidang sinema.

"Sesuai dengan tupoksi [tugas pokok dan fungsi]-nya, sejatinya seorang direktur utama bukan hanya jabatan untuk seorang yang expert di bidang tersebut. Tapi sebaliknya, harus mempunyai keahlian yang sifatnya di bidang manajerial dan strategic, maupun membangun tim yang hebat," jelas Ifan.

Dia juga menambahkan bahwa menjadi direktur utama berarti harus bisa membuat peta jalan perusahaan ke depan, mencapai target dan berkomunikasi dengan para pemangku kepentingan.

"Sebagai contoh, seorang dirut rumah sakit tidaklah harus seorang dokter, tapi wajib dikelilingi pada dokter yang ahli untuk bidang jasa yang memang jadi ranahnya," imbuh Ifan.

Ifan lantas mengatakan jika ada siapapun yang merasa mampu dan mau menggantikan dirinya sebagai direktur utama PFN, dirinya memberikan kesempatan.

Dia mengatakan agar orang tersebut datang ke kantor PFN karena pintu selalu terbuka lebar.

"Dan apabila saya rasa ada orang yang lebih mampu menggantikan saya, saya akan mundur," kata Ifan.

Namun, kata dia, jika belum ada yang mampu, Ifan meminta agar dirinya yang bekerja.

"Karena saya tidak akan mundur dari sebuah penugasan seberat apapun situasinya sampai titik ujung perjuangan,"  ucap Ifan.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro