Bisnis.com, JAKARTA- Pemilihan busana yang tepat bisa meningkatkan kepercayaan diri pengguna. Selain itu bisa meningkatkan daya tarik penggunanya. Terutama dengan menggunakan pilihan busana yang rapi dan elegan seperti penggunaan setelan jas.
Untuk mendapatkan setelan jas yang pas di badan, banyak orang memilih untuk menggunakan jasa penjahit khusus jas pria, ketimbang membeli jas ready to wear di department store.
Selain ukurannya bisa tepat, pengguna juga bisa mendapatkan desain jas yang tidak pasaran. Salah satu penjahit yang menerima pembuatan setelah jas pria adalah Haresh Kumar. Pria yang mengawali bisnisnya dari jual beli bahan-bahan tekstil sejak 1997 itu, mulai menyeriusi jasa pembuatan jas sejak 2012.
Kemudian dia membuat brand Michael Harey’s dengan toko yang berlokasi di Pasar Baru, Jakarta Pusat, serta menyasar konsumen yang merupakan kalangan profesional.
“Awalnya saya campur antara bisnis jual beli kain dan jahit pakaian, tapi pada 2012 baru terasa permintaan terhadap jas semakin tinggi, seiring dengan meningkatnya pendapatan per kapita penduduk Indonesia,” paparnya.
Sekarang, dalam sepekan dia bisa menerima pesanan hingga 50 setel jas, dengan waktu pembuatan sekitar satu hingga dua pekan, tergantung kerumitan model yang diinginkan pemesan.
Untuk memberikan layanan terbaik kepada klien, Haresh memberikan paket-paket khusus yang dapat dipilih pelanggan sesuai dengan budget yang dimiliki.
Misalnya, untuk paket terhemat klien bisa mendapatkan satu setel jas dengan bahan wool seharga Rp769.000. Pelanggan juga akan mendapatkan dasi, kancing aksesori dan cover jas secara gratis.
Kemudian, untuk paket jas kantor elegan seharga Rp1,63 juta, klien akan mendapatkan satu setel jas, kemeja atau celana, kancing, dasi dan cover jas.
Sementara itu, untuk paket jas kantor eksklusif dibanderol dengan harga Rp1,98 juta. Dengan memilih paket ini, pelanggan akan mendapatkan satu setel jas, tiga buah kemeja atau celana, serta gratis kancing, dasi dan cover jas.
“Model jas yang paling banyak disukai adalah yang berkancing dua dengan bahan wool bermerek,” paparnya.
Haresh menambahkan, untuk urusan desain jas para penjahit di Indonesia memiliki referensi dan kreativitas yang sangat tinggi, sehingga para pemesan bisa dengan leluasa menyatakan keinginannya.
Selama ini, dia mempromosikan jasanya melaui website busana-pria.com, serta memanfaatkan fasilitas pemasangan iklan di situs pencarian online. Selain itu, dia juga memiliki dua orang tim marketing yang ikut memasarkan jasanya.
“Ke depannya saya akan coba menggunakan media sosial, karena potensi pasar di sana cukup besar,” katanya.
Meskipun jumlah penjahit jas tidak terhitung dengan jari, Haresh optimistis bisnis yang dijalaninya masih memiliki prospek yang cerah. Pasalnya jahit-menjahit merupakan bisnis yang sudah ada sejak berabad-abad lalu.
Hanya saja, tantangannya saat ini adalah bagaimana bisa merebut pasar. Salah satunya dengan fokus mengoptimalisasi enam faktor, yakni kualitas produk, harga, posisi produk, promosi, pelayanan dan penjualan. (Bisnis.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
