Bisnis.com, JAKARTA – Pemecatan dokter Terawan Agus Putranto, Kepala RSPAD Gatot Soebroto, oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menuai banyak reaksi, salah satunya di media sosial Twitter.
Dalam surat IDI tertanggal 23 Maret 2018, Terawan yang telah lama menerapkan metode pengobatan ‘cuci otak’ dalam manangani pasien stroke ini dinyatakan dipecat sementara sejak 26 Februari 2018.
Pemecatan berlaku selama 1 tahun sebagai tindak lanjut atas putusan Majelis Kehormatan Etik Kedokteran yang menyatakan dokter Terawan melakukan pelanggaran berat.
Terawan dipecat karena tidak mau mengikuti pedoman yang diberikan IDI ketika praktik. “[IDI] meminta jajaran PB IDI, IDI Wilayah dan IDI cabang, serta Perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Indonesia (PDSRI) sebagai organ bagian dari IDI untuk menindaklanjuti dan menjalankan keputusan ini sebaik-baiknya,” demikian surat dari PB IDI.
Di Twitter beredar tagar #SaveDrTerawan yang merupakan dukungan kepada dokter kepresidenenan itu.
J.S. Prabowo lewat akun @marierteman mengatakan: saya, pernah 4th jadi atasannya & tahu sendiri ribuan org yg terselamatkan oleh metode pengobatannya dr. Terawan. lalu ada apa koq skrg IDI sok jadi penguasa memecat & memviralkan suratnya secara vulgar. @PBIDI @Puspen_TNI @tni_ad #SaveDrTerawan
Sementara itu, Dave Laksono lewat akun @laksonodave menagtakan: IDI harusnya ngurusin kenapa orang Indonesia banyak berobat ke luarnegeri, Ada dokter yang banyak menyembuhkan pasien seperti dokter Terawan malah di pecat.#savedrterawan
Mantan ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD ikut berkomentar. @mohmahfudmd: Saya bukan dokter. Mungkin saja pemecatan dokter Terawan oleh IDI benar. Tetapi saya dan isteri pernah betobat kpd dr. Terawan dan hasilnya terasa baik. Mudah2an semua berakhir baik.
Akun lain, ElSang @elfizal, ikut memberi tanggapan. ElSang mengatakan, “Dipecat IDI krn tak ikuti kaedah praktek yg diakui @PBIDI Padahal metode "Cuci Otak" Dr Terawan telah banyak dinikmati penderita stroke spt : @aburizalbakrie @marzukialie_MA @edo751945 Pak Tri Sutrisno. Mari kita bangkit! Pecat ketum IDI, ganti dg Dr Terawan!”