Show

PAMERAN SENI RUPA: 5 Seniman Tampilkan Urban Signs

Herry Suhendra
Minggu, 28 April 2013 - 11:37
Bagikan

BISNIS.COM, JAKARTA-Philo Art Space menggelar pameran seni rupa (lukis dan patung) dengan tema “Urban Signs”  dengan menampilkan karya dari Priyaris Munandar, Joko ‘Gundul’ Sulistiono, Sujarwo, Deny Bojong dan Lenny Ratnasari Weichert yang dibuka untuk umum mulai hari ini (28/4/2013).

Para seniman ini menampilkan karya terbarunya dengan ‘bahasanya’ sendiri, namun sama-sama ingin mengungkapkan ‘bacaannya’ atas satu fenomena keseharian hidup mereka yakni fenomena urban.

“Ruang dan waktu atau kondisi dari apa yang kita sebut “urban” itu sudah tentu merupakan proses tanda-tanda tertentu secara internal dari semua pihak yang terlibat di dalamnya, sadar atau tidak,” kata kurator Tommy F. Awuy.

Berawal dari tanda (sign). Karya manusia, apa pun itu, tak pernah muncul dari ruang vakum. Seni rupa dalam hal ini merupakan karya dengan terlebih dulu muncul dalam keterkaitan relasi antara minat dengan adanya rangsangan.  Keterkaitan ini biasanya disebut sebagai proses penandaan dan proses ini berlangsung secara sangat internal (pergumulan estetik dalam diri kreator).

Karya seni lukis Priyaris Munandar memperlihatkan kumpulan-kumpulan dari sosok-sosok manusia dengan benda-benda tegak berukuran tertentu. Kumpulan-kumpulan itu tidak berada secara acak namun dalam formasi seperti sedang menghadapi sebuah kondisi serius dan sangat menyadari akan posisinya masing-masing.

Pada karya-karya Joko ‘Gundul’ Sulistiono menunjukkan kesemarakan suasana seperti halnya kita menyaksikan mural-mural kota. Langkah hidup manusia kini terus terkonsentrasi ke depan, pilihan dari apa yang diperbuatnya sendiri, tepatnya dikepung oleh berbagai produk teknologi canggih, informasi, transportasi dan lain-lain.

Lain lagi karya Sujarwo yang memperlihatkan optimisme masa sekarang dan masa depan. Keseharian kita memang selayaknya hidup dalam labirin, apakah bertemu atau tidak jalan ke luar. Sementara itu karya Deny Bojong dan Lenny Ratnasari Weichert membidik tanda realitas tersebut.

Karya patung Lenny menampilkan figur perempuan yang masih nampak bermasalah dengan eksistensinya. Deny Bojong pun menampilkan bahwa ruang urban telah terbelah di mana ruang yang satu menjadi marjinal dari ruang yang lain.

Penulis : Herry Suhendra
Editor : Yusran Yunus
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro