BISNIS.COM, MALANG—Lima mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (FP-UB) Malang berhasil membuat terobosan dengan menjadikan kulit salak sebagai bahan dasar teh penurun diabetes.
Kelima mahasiswa tersebut adalah Mhas Agoes Triambada, Audisty Oktavian, Saraswati, Wildan Noor, dan Rahayu. Teh penurun panas inovasi mereka itu diberi nama Litlak Tea.
Menuurt Mhas Agoes Triambada, ide dasar untuk membuat teh tersebut bermula dari keinginan untuk memanfaatkan limbah kulit salak. Pasalnya kulit salak dinilai mengandung unsur aktif cinamic acid derivative.
“Cinamic acid derivative merupakan senyawa yang mampu mendorong regenerasi sel epitel,” kata Mhas Agoes, Selasa (7/5/2013).
Zat tersebut juga berperan penting dalam perbaikan pankreas pada penderita diabetes tipe I. Unsur aktif lain yang terkandung lainnya adalah Pterostilbene, yakni zat antidiabetes yang berperan langsung dalam menurunkan kadar gula darah.
Saat ini Litlak Tea karya mereka itu dijual Rp3.000 dan terdiri dari sejumlah varian rasa seperti original, cokelat, dan vanila dengan ukuran gelas sedang. Rasa original dikhususkan untuk penderita diabetes sedang rasa cokelat dan vanila ditujukan untuk kalangan nondiabetes.
“Harapannya teh buatan kami bisa diterima oleh semua kalangan sebagai minuman sehat dan nikmat. Terutama bagi para penderita diabetes,” jelas dia.
Dengan harga yang sangat terjangkau teh penurun diabetes tersebut diharapkan mampu menjadi pionir akan terbukanya peluang bisnis bagi mahasiswa.
Apalagi kerja sama dari seluruh elemen diakui akan membantu terciptanya kemajuan bersama. Untuk itu pihaknya berharap ada investor yang mau bergabung untuk memajukan karya mahasiswa agar bisa diterima pasar secara luas. (mfm)