Bisnis.com, JAKARTA--Oscar lawalata mengkreasikan kain lampung sebagai masterpiece untuk go international.
Desainer yang sudah 13 tahun berkarya di dunia fesyen ini menciptakan disain yang inovatif tanpa menggunting atau membuat pola pada kain tenun dan sulam tapis.
Kain tenun, tapis, dan songket dari Lampung itu dikreasikan dengan cara dilipat, digulung, dibuat tapian, atau dijadikan sebagai selandang untuk mepercantik tampilan.
Kain lampung yang dipamerkan kebanyakan berwarna soft yang dipadu padankan dengan batik untuk menjaga kekhasan kultur busana Indonesia dengan cara pemilihan teknik pembuatan, pattern atau pola yang berdasarkan baju-baju Indonesia.
Penggunaan kain asli dari Indonesia dan pengolahannya juga dengan olahan tangan pengrajin dan penenun Indonesia.
“Memang perlu kejelian khusus dan hati nurani yang tergerak untuk mengangkat fesyen Indonesia, karena kalau kita bicara tentang fesyen, kebanyakan kiblatnya ke budaya barat,” ungkap Oscar.
Menurutnya, hal itulah yang menjadi tantangan bagi para disainer bagaimana menjadikan budaya sendiri sebagai kiblat fesyen Indonesia.
Oscar mengatakan ada beberapa cara untuk mencapai hal itu, dengan mencintai produk sendiri, melakukan research dan pendalaman terhadap kain yang kita punya, menghargai proses pembuatan tradisional, dan melakukan pemilihan ragam, motif dan ciri khas busana yang sesuai dengan jati dir bangsa.
Hair do dan make up, imbuhnya, juga menentukan keselarasan fesyen yang cenderung ke wanita modern tapi tetap bercitra Indonesia.
“Dari make up dan rambut wanita Indonesia kuat akan kesederhanaanya, tidak berkiblat ke gaya glamor karena jika terlalu glamor ditakutkan identitas kesederhanaan wanita Indonesia bisa hilang,” tambah pria kelahiran Pekanbaru, 36 tahun silam.