Entertainment

Ini Dia Alasan Eddi Brokoli Berani Botakin Rambutnya

Minggu, 15 September 2013 - 10:49
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Ingin tahu alasan Eddi Brokoli bersedia memotong rambut kribonya yang identik dengan sayur brokoli untuk dibotakin dalam acara Shave For Hope? Inilah alasannya.

"Buat gue, botak, berat memang, kalau tidak ada pembandingnya. Tapi, bila dibandingkan anak-anak penderita kanker yang mengalami kebotakan akibat sering kemoterapi, botak yang akan gue alami tidak seberapa. Toh rambut gue masih bisa tumbuh lagi, sedangkan nyawa?"

Begitulah kata-kata yang keluar dari seorang Edy Brokoli, ketika ditemui Bisnis di SCBD, yang mengaku siap berkorban untuk mencukur 'aset' (rambut kribo) yang telah dirawatnya selama lebih dari 15 tahun itu demi gerakan sosial dalam gelaran Shave For Hope, pada Minggu (15/9), mulai pukul 10.00 wib - 22.00 wib, di Gandaria City-Piazza Area, Jakarta.

Shave For Hope merupakan acara kemanusiaan untuk menunjukan solidaritas kepada penderita kanker pada umumnya, dan anak-anak pada khususnya, yang mengalami kebotakan/kerontokan rambut akibat efek dari pengobatan kemoterapi.

Gerakan yang dimotori Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia (YPKAI), Asian Medical Student Association Indonesia (AMSA), dan Envio Production untuk mengajak masyarakat lebih peduli dengan kanker melalui gerakan sosial 'cukur masal' guna mencari donasi sebanyak mungkin itu.

Hal itu dilakukan lantaran melihat sejumlah fakta mencengangkan tentang penyakit kanker, mulai dari perkembangan, biaya perawatan, bahkan hingga efek sampingnya dari proses pengobatan itu sendiri.

Perlu diketahui, berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setiap tahun, penderita kanker di dunia meningkat sebanyak 6,25 juta orang, dimana 4% atau sekitar 250 ribu penderita dari jumlah tersebut adalah anak-anak.

Data di Indonesia, bahwa 150 dari 1 juta orang anak, atau sekitar 2% - 3% diantara anak Indonesia, menderita kanker.

Setiap tahun, paling tidak rata-rata terdapat 4.100 kasus baru penyakit kanker pada anak di Indonesia.

Jenis kanker yang banyak di derita anak, antara lain kanker darah (leukemia), kanker mata (retinoblastoma), kanker otak, kanker kelenjar getah bening (limfoma), kanker tulang (osteosarkoma), dan lain-lain.

Disamping perkembangan kanker itu, fakta besarnya biaya pengobatan - yang selama ini dengan metode kemoterapi - mampu menghabiskan minimal Rp3 juta hingga Rp10 juta  per sesi terapi, bahkan puluhan juta rupiah per sesi tergantung jenisnya itu, akan semakin memperberatkan penderita kanker.

Belum lagi, fakta, efek samping dari proses pengobatan yang mampu membuat kebotakan para penderitanya akibat kemoterapi.

Kemoterapi, menurut situs www.cancerhelps.com, adalah terapi kanker yang melibatkan penggunaan zat kimia atau obat-obatan yang bertujuan untuk membunuh/menghabisi sel-sel kanker dengan cara meracuninya, dan telah digunakan sebagai standard protocol pengobatan kanker sejak 1950.

Dampak dari proses terapi dengan memasukkan obat-obatan kemoterapi ke dalam tubuh itu, baik dalam periode setiap hari, seminggu sekali, tiga minggu sekali atau bahkan sebulan sekali, adalah rambut rontok yang semakin lama akan menimbulkan kebotakan.

Penulis :
Editor : Ismail Fahmi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro