Bisnis.com, JAKARTA - Anda kini berusia di atas 35 tahun? Sebaiknya mulai saat ini lebih peduli terhadap kesehatan diri terutama kesehatan jantung.
Berdasarkan data Heart Association 2002, dalam setiap 2 menit ada satu orang yang mengalami serangan jantung mendadak. Pada usia di atas 35 tahun, sekitar 1 dari 1.000 orang dalam setahun mengalami serangan jantung mendadak. Sementara usia di bawah 35 tahun, angka kejadiannya 1,5-6,5: 100.000 orang.
"Sesuai data itu, serangan jantung mendadak menduduki peringkat tertinggi penyebab kematian, dibandingkan dengan stroke, kanker paru-paru, kanker payudara dan AIDS," kata Daniel PL Tobing, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah RS Harapan Kita, pada acara program edukasi kesehatan SOHO #BetterU: Hari Jantung Sedunia, Rabu (25/9/2013).
Di Amerika Serikat, terdeteksi 1,5 juta penduduk menderita penyakit jantung koroner akut, 500.000 meninggal dunia dan 250.000 meninggal karena penyakit jantung mendadak.
Di Indonesia, berdasarkan Riskesdas 2007, prevalensi penyakit jantung di Indonesia mencapai 7,2% dari total penduduk.
Hal itu dipicu oleh beberapa faktor seperti kurang olah raga, mengkonsumsi makanan cepat saji, kurang istirahat, stres tinggi.
Selain itu, minimnya pengetahuan masyarakat mengenai bantuan hidup dasar juga menyumbang andil yang cukup besar dalam kurangnya penanganan jantung mendadak.
Daniel menuturkan ketika seseorang terlihat terkena serangan jantung mendadak, hendaknya segera menghubungi 118 atau 119 untuk meminta bantuan darurat medis. Beberapa gejala yang terlihat seperti nyeri dada, sesak nafas, mual, muntah, keringat dingin, lemah, pingsan.
"Sembari menunggu ambulans datang, Anda bisa memberikan pertolongan bantuan hidup dasar, untuk membantu sirkulasi dan pernafasan yang cukup sampai keadaan serangan jantung teratasi,hingga pasien meninggal dunia," katanya.
Dia menjelaskan bantuan hidup dasar yang dapat dilakukan untuk pasien serangan jantung mendadak adalah Cardio Pulmonary Resuscitation(CPR). Metode ini bertujuan untuk membuka kembali jalan nafas yang menyempit atau tertutup, juga menyelaraskan irama jantung.
Ada tiga langkah sederhana dalam menerapkan CPR:
- Kompresi (compression) dengan menekan area tengah dada pasien dengan frekuensi 100 kali/menit.
- Berikan jalan nafas (airway) dengan mengangkat kepala pasien hingga ke belakang dan angkat dagunya untuk membuka jalan nafas. Langkah jalan nafas dilakukan setelah diberi kompresi sebanyak 30 kali.
- Pemberian nafas buatan (breathing) baik melalui mulut ke mulut, mulut ke hidung, mulut ke sungkup atau menggunakan kantong pernafasan.