Bisnis.com, PADANG – Pelaksanaan Pasar Wisata Indonesia atau Toursim Indonesia Mart & Expo 2013 diharapkan turut mendongkrak jumlah wisatawan yang berkunjung sehingga menarik investor menanamkan investasinya di Sumatra Barat.
Pasalnya, pasca gempa bumi berkekuatan 7,9 skala ritcher yang meluluhlantakkan Sumbar pada 2009 lalu, dunia pariwisata di ranahg Minang tersebut sempat mengalami keterpurukan. Hal ini membuat pemerintah bersama dunia usaha gencar berpromosi ke pasar-pasar utama.
Selain itu, pihaknya juga terus melaksanakan berbagai event-event yang mengangkat kekayaan alam, kuliner, dan seni budaya.
Salah satu event besar yang terus digarap oleh pemprov Sumbar ialah Tour de Singkarak. Kegiatan yang telah lima kali dilaksanakan tersebut terbukti membawa dampak positif bagi dunia pariwisata di Sumbar.
Hal tersebut terlihat dari peningkatan kamar hotel yang sebelum gempa tercatat 3.774 kamar dengan komposisi 21 hotel bintang dan 177 non bintang bertumbuh sekitar 42% menjadi 5.385 kamar hotel dengan komposisi 53 hotel bintang dan 168 non bintang.
“Penyelenggaraan TIME ini dianggap tepat karena saat ini Sumbar sedang bebenah mencitrakan sebagai salah satu daerah tujuan yang menarik untuk dikunjungi,” ucap Gubernur Sumbar Iwan Prayitno.
Pasalnya, dalam acara TIME ini, para pelaku usaha wisata internasional yang melihat langsung potensi dan kekayaan alam budaya Sumbar dapat langsung menjualnya kepada para wisman di pasarnya masing-masing.
Pihaknya menargetkan dapat meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara mencapai 45.000 atau meningkat sekitar 25% pada tahun ini dibandingkan dengan periode tahun lalu sekitat 36.000 wisman.