Bisnis.com, JAKARTA--Seperti dikutip dari situs Ilmu Kesejahteraan Sosial Universitas Sumatra Utara, pengertian dari kelompok lanjut usia atau lansia adalah penduduk yang berusia 60 tahun ke atas. Mereka akan mengalami proses menghilangnya kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya secara perlahan-lahan, sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang terjadi.
“Ya, begitulah arti secara harfiah dari lansia, itu adalah pola lansia yang kita anut secara umum, tetapi apakah ada treatment secara langsung yang dilakukan oleh masyarakat sekitar? Itu yang seharusnya diperdalam lagi, bukan hanya pengertian istilah belaka,” kata Yesmil Anwar Sosiolog dan Kriminolog dari Universitas Padjadjaran.
Dia menceritakan kasus di salah satu yayasan peduli lansia di Bandung. Yayasan tersebut menyediakan sebuah taman santai bernama taman lansia yang memang diperuntukkan bagi mereka untuk melakukan aktivitas di luar ruangan. Namun taman tersebut jauh dari kesan ramah dan menyenangkan. Taman itu terbengkalai dan bahkan mengerikan.
“Hal tersebut merupakan kegagalan pemerintah dan masyarakat dalam membangun kesadaran peduli lansia, taman tersebut dibuat seolah-olah memberi simbol dan hanya formalitas belaka,” ujarnya.
Peduli lansia belum benar-benar terlaksana, kebanyakan orang menghormati lansia pada acara-acara tertentu semisal saat lebaran, kumpul keluarga besar, dan hari-hari besar lainnya. Setelah acara tersebut usai, mereka hanya dipandang sebagai kelompok yang tidak produktif yang hanya patut diberi senyum dan anggukan ketika lewat di depannya.
Padahal yang mereka butuhkan bukan hanya itu, kata Yesmil, mereka butuh pelayanan dan kepedulian dalam keseharian mereka baik dari sisi kesehatan, lingkungan, dan pengembangan pribadi.
“Sekarang banyak orang yang lebih care pada lembaga-lembaga sosial seperti rumah zakat dan rumah yatim karena lebih sesuai dengan norma agama dan lebih marketable padahal lansia juga merupakan kelompok yang juga wajib diperhatikan,” paparnya.
Harus ada perhatian khusus kepada lansia dari tiga segmentasi, antara lain pemerintah, masyarakat dan pihak keluarga.
Dari segi pemerintah yaitu bagaimana menciptakan tunjangan orang tua dan jaminan sosial. Jaminan sosial harus menjamin kehidupan lansia dari sisi kesehatan, sosial dan lingkungan. Jaminan sosial harus berfungsi sebagai sarana mencapai kemandirian bagi para lansia. Seperti contoh mereka mendapat uang tunjangan atau santunan per bulannya, harus ada kelompok-kelompok kerja atau balai kerja lansia yang digalakkan pemerintah dari tingkat pusat hingga daerah.
Dari segi masyarakat, para lansia harus diperlakukan sesuai dengan aturan adat, agama dan kultural yang berlaku. Bagaimana mendampingi mereka, membuat mereka bermanfaat dan dibutuhkan dalam masyarakat. Sertakan mereka dalam acara-acara yang digelar di kompleks perumahan atau di kampung, beri mereka sarana seperti senam lansia, arisan dan acara lainnya.
Yang terakhir adalah peran keluarga. Keluarga adalah sosok terdekat mereka, pahami apa keinginan mereka. Keluarga harus mampu mengubah persepsi bahwa meskipun lansia tidak berkontribusi dalam produktifitas finansial, tetapi mereka lebih bermanfaat dalam meningkatkan produktifitas spiritual dan moral bagi keluarga dan jangan jadikan lansia sebagai beban.