Bayi baru lahir
Health

Waspada RSV, Virus yang Sering Menyerang Bayi dan Lansia

Redaksi
Senin, 14 Oktober 2024 - 17:18
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Respiratory Syncytial Virus atau biasa disebut RSV merupakan salah satu jenis virus yang menyerang saluran pernapasan. Virus ini rentan terjadi pada bayi, anak kecil, dan lansia. 

Virus RSV biasanya menyerang bayi prematur dan anak-anak yang usianya masih sangat muda. Virus ini cenderung lebih mudah menginfeksi anak-anak di bawah 2 tahun, anak -anak yang memiliki penyakit paru-paru kronis atau penyakit jantung bawaan, anak-anak dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, dan anak-anak yang memiliki gangguan neuromuskular (gangguan sulit menelan). 

Dilansir dari Yale Medicine, Senin (14/10/2024) terdapat sekitar 2,1 juta anak-anak di bawah usia 5 tahun melakukan rawat jalan, 58 ribu hingga 80 ribu anak dirawat inap, dan 100 hingga 300 anak meninggal karena virus RSV.

Thomas Murray, spesialis penyakit menular anak dari Yale Medicine menyampaikan bahwa virus RSV rentan terjadi pada anak-anak karena sistem kekebalan tubuh anak-anak yang belum terbentuk sepenuhnya.

“Paru-paru pada bayi belum berkembang sepenuhnya. Jadi, jika virus masuk ke paru-paru bayi yang masih sangat muda, bayi dapat mengalami masalah pernapasan dan memerlukan dukungan, seperti oksigen tambahan, untuk membantu mereka bernapas,” jelas Murray, dikutip Senin (14/10/2024). 

Selain anak-anak, lansia berusia 65 tahun ke atas juga rentan terkena virus ini. RSV cenderung dapat memicu adanya komplikasi yang mengancam jiwa pada lansia, seperti pneumonia. Selain itu RSV juga dapat memperburuk penyakit yang sudah ada, seperti asma, gagal jantung, dan penyakit paru obstruktif kronik. 

Setiap tahunnya, sekitar 60 ribu hingga 160 ribu lansia dirawat inap dan 6 ribu sampai 10 ribu lansia meninggal karena virus ini. 

Apa saja gejala RSV?

Dikutip dari health.com, RSV biasanya menimbulkan gejala ringan seperti pilek, batuk, bersin, demam, penurunan nafsu makan, dan mengi. Seseorang yang terinfeksi RSV akan menunjukkan gejala dalam waktu empat hingga enam hari setelah terinfeksi.

Bagaimana RSV menular?

RSV bisa menyebar dengan berbagai cara:

- Terkena batuk dan bersin dari seseorang yang terkena RSV

- Menyentuh permukaan yang rawan menjadi tempat menempelnya virus, seperti gagang pintu, barang di tempat umum, dan wajah.

- Melakukan kontak langsung dengan pengidap RSV, seperti mencium wajah anak yang terkena virus. 

- Terkena tetesan virus dari batuk atau bersin yang masuk ke mata, hidung, atau pun mulut.

Bagaimana pengobatan dan pencegahannya?

Vaksin dan obat antivirus penyakit RSV belum tersebar secara merata di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Namun, perawatan untuk RSV bisa dilakukan dengan pengurangan atau penghilangan gejala.

Pengobatan ini biasanya dilakukan dengan penanganan demam dan nyeri, serta minum cukup air untuk menghindari dehidrasi. Jangan lupa untuk tetap ke faskes terdekat untuk berkonsultasi terkait penanganan kesehatan yang bisa dilakukan. 

Pencegahan penyebaran virus RSV juga dapat dilakukan, dengan:

- Rutin mencuci tangan dengan sabun minimal 20 detik.

- Menghindari kontak langsung dekat dengan orang lain.

- Membersihkan permukaan yang sering disentuh (misalnya gagang pintu).

- Tidak berinteraksi dengan individu yang berisiko tinggi terkena penyakit RSV saat sedang mengalami flu.

- Membatasi waktu dengan lingkungan yang berpotensi terjadinya penularan. (Jesslyn Samantha Rumiris Lumbantobing)

Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro