Fashion

Hati-hati! Polusi Udara Picu Kanker Paru-Paru

Bunga Citra Arum Nursyifani
Minggu, 15 Desember 2013 - 13:30
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Tak hanya asap rokok, ternyata asap yang berasal dari kendaraan bermotor dan mesin-mesin industri turut meningkatkan risiko terkena kanker paru-paru.

Data Lembaga Penelitian Kanker Internasional (International Agency for Research On Cancer/IARC) yang dipublikasikan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan adanya zat karsinogenik dalam asap tersebut.

Polusi udara sebelumnya diketahui dapat meningkatkan risiko berbagai macam penyakit seperti gangguan pernapasan dan jantung. Namun, ada indikasi peningkatan risiko kanker dari data yang dihimpun dari negara-negara industri dengan populasi yang besar.

Data terakhir pada 2010, tercatat ada 223.000 kematian yang disebabkan oleh kanker paru-paru akibat dari polusi udara.

“Udara yang dihirup sudah tercemar dengan campuran zat yang menyebabkan kanker. Sehingga bisa diketahui bersama bahwa polusi udara tidak hanya meningkatkan risiko kesehatan secara umum tetapi juga mendorong lingkungan menjadi penyebab kematian akibat kanker,” kata dr. Kurt Straif, Head of the IARC Monographs Section, dalam laporan tersebut.

Hasil penelitian ini sungguh mengejutkan karena dalam kehidupan sehari-hari polusi udara akibat asap sudah menjadi bagian hidup, utamanya yang tinggal di perkotaan.

Kendaraan bermotor yang menjadi moda transportasi sehari-hari tak bisa dipisahkan dalam kehidupan bermasyarakat. Akibatnya, sesuai dengan hasil penelitian WHO tersebut, potensi terkena kanker paru-paru pun akan semakin tinggi.

Namun, Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan RI Tjandra Yoga Aditama berpendapat hal ini tidak terjadi begitu saja karena bergantung pada kondisi tubuh masing-masing orang seperti usia, jenis kelamin, sistem kekebalan tubuh, gizi, dan tingkat stres.

Kendati demikian, Tjandra tidak menampik polusi udara bisa mengakibatkan kanker. Alasannya, zat hidrokarbon yang terkandung dalam udara akan bereaksi dengan bahan-bahan lain dan akan membentuk ikatan kimia baru yang disebut plycyclic aromatic hidrocarbon (PAH). Ikatan kimia baru ini banyak dijumpai di daerah industri dan padat lalu lintas.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro