Sel kanker/reuters
Health

Penelitian Temukan Cara Baru Tekan Risiko Kanker

Redaksi
Senin, 18 November 2024 - 08:59
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Para peneliti di National Institutes of Health (NIH) dan kolaborator menemukan cara baru untuk menekan gen RAS, yang umumnya menyebabkan kanker.

Penelitian dilakukan untuk melihat bagaimana gen RAS dapat menjadi mutasi kanker.

Hasil penelitian ini membuka fakta terkait serangkaian peristiwa yang melibatkan pengangkutan protein nuklir spesifik yang menyebabkan pertumbuhan tumor yang tidak terkendali. Gen RAS adalah gen kedua yang paling sering bermutasi pada kanker.

Tidak hanya itu protein dari RAS mutan juga menjadi pendorong utama dari beberapa kanker paling mematikan, termasuk hampir semua kanker pankreas, setengah dari kanker kolorektal, dan sepertiga dari kanker paru-paru.

Penelitian selama beberapa dekade telah menunjukkan bahwa protein RAS mutan mendorong perkembangan dan pertumbuhan tumor dengan mengaktifkan protein spesifik di permukaan sel, menciptakan aliran sinyal konstan yang memberitahu sel untuk tumbuh.

"Ini adalah studi pertama yang menunjukkan bahwa gen RAS yang bermutasi dapat mempromosikan kanker dengan cara yang sama sekali baru, temuan peran tambahan untuk protein RAS memiliki implikasi yang menarik untuk meningkatkan pengobatan," kata Douglas Lowy, MD, wakil direktur Institut Kanker Nasional (NCI) NIH.

Obat-obatan yang memblokir protein RAS mutan telah tersedia sebagai pengobatan kanker hanya selama beberapa tahun dan telah disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk mengobati kanker paru-paru dan sarkoma.

Meskipun pengembangannya merupakan keberhasilan ilmiah yang besar, inhibitor RAS sejauh ini memiliki dampak terbatas pada hasil pasien, meningkatkan kelangsungan hidup hanya beberapa bulan pada kebanyakan orang yang sudah mengidap kanker.

Lebih dari 35 tahun yang lalu, sebuah kelompok yang dipimpin oleh Dr. Lowy berkontribusi pada studi awal yang mengidentifikasi RAS sebagai gen penyebab kanker dan membantu menjelaskan bagaimana hal itu mendorong pertumbuhan tumor.

Dalam studi baru ini, tim peneliti menemukan bahwa mutan RAS terlibat langsung dalam proses pelepasan protein nuklir yang disebut EZH2 dari kompleks yang diangkut dari nukleus ke sitoplasma. Setelah dilepaskan, EZH2 memfasilitasi pemecahan protein penekan tumor yang disebut DLC1. Memblokir RAS mutan menghentikan EZH2 untuk dilepaskan, memulihkan aktivitas DLC1.

Dalam percobaan pada garis sel kanker paru-paru manusia dan model tikus kanker paru-paru, para peneliti menemukan bahwa menggabungkan inhibitor RAS dengan obat kanker dengan peruntukan yang berbeda justru mengaktifkan kembali aktivitas penekan tumor DLC1.

Hal ini membuktikan bahwa jenis penggabungkan obat tertentu memiliki aktivitas yang kuat melawan kanker bahkan lebih kuat daripada inhibitor RAS saja.

Studi ini juga menemukan bukti bahwa protein RAS mutan melakukan fungsi yang sama pada jenis kanker lain, menunjukkan bahwa mekanisme ini mungkin merupakan fitur umum dari kanker dengan gen RAS yang bermutasi.

Para peneliti percaya temuan mereka mungkin memiliki aplikasi potensial untuk pengobatan kanker yang dipicu RAS. Mereka telah mulai melihat bagaimana fungsi untuk RAS ini bekerja pada kanker pankreas khususnya karena ada begitu sedikit pengobatan yang efektif untuk jenis kanker ini. (Enrich Samuel K.P )

Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro