Bisnis.com, JAKARTA--Museum merupakan sarana dimana khalayak dapat mengetahui dan melihat apa yang ada di masa lalu. Dari situlah mereka bisa mempelajari banyak hal, salah satunya adalah asal kebudayaan mereka. Di Indonesia sendiri memiliki banyak peninggalan benda sejarah dari kerajaan-kerajaan zaman dahulu.
Beberapa diantaranya dapat dilihat di museum yang ada, namun ada juga yang tersebar di negara-negara lain. Kekayaan ini masih berbanding terbalik dengan minat dan kepedulian khalayak terhadap museum.
Bakti Budaya Djarum Foundation merupakan salah satu yayasan dari banyak yayasan yang memiliki kepedulian terhadap permasalahan ini. Dengan tujuan memperkenalkan dan mendekatkan khalayak, dalam hal ini khususnya generasi muda kepada budaya asli Indonesia, diluncurkannya sebuah terobosan baru.
Dengan tajuk Virtual Reality: Museum Majapahit, terobosan baru ini dapat menampilkan peninggalan zaman Kerajaan Majapahit yang tersebar di seluruh dunia ke hadapan khalayak.
Bekerja sama dengan Anantarupa Studios, menggunakan media bernama Oculus Rift, khalayak dapat melihat 10 arca Kerajaan Majapahit yang tersebar di beberapa negara. Oculus Rift merupakan alat yang berbentuk kacamata yang dapat memperlihatkan konten virtual, dan membawa penggunanya memasuki dunia maya.
“Kami berharap kehadiran virtual reality Museum Majapahit ini membuka ketertarikan kaum muda dan masyarakat luas untuk lebih dekat dengan sejarah dan mengilhaminya dengan pengalaman baru secara visual tanpa terbatas ruang dan waktu.” Ungkap Ivan Chen, Director Anantarupa Studios.
Media Oculus Rift ini merupakan terobosan baru yang diciptakan oleh Palmer Luckey, pada tahun 2012. Dalam kacamata virtual ini terdapat dua lensa yang diarahkan pada layar LCD tunggal sebesar 7 inchi. Layar ini akan memperlihatkan gambar untuk setiap mata, sehingga khalayak yang menggunakan alat ini mendapatkan stereoscopic 3D.
Alat ini dilengkapi dengan sensor di accelerometer dan gyroscope, sehingga pengguna nya dapat bergerak 360 derajat, melintas ke dalam dunia maya. Terobosan ini sudah digunakan di beberapa museum di Amerika, namun untuk di Indonesia sendiri ini merupakan kali pertama dihadirkan.
“Virtual Reality Museum Majapahit dengan media Oculus Rift ini memungkinkan pengguna melampaui batas ruang dan waktu dan memberikan pengalaman yang tidak mungkin terjadi, yaitu berada di kejayaan Kerajaan Majapahit dengan segala warisan budaya peninggalannya. Teknologi ini membuka kesempatan masyarakat mengalami berbagai pengalaman budaya Indonesia.” ujar Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation.