Agnus Dei/flickrhivemind.net
Entertainment

Film Agnus Dei Menangkan IFFPIE 2014

Puput Ady Sukarno
Kamis, 25 September 2014 - 18:09
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Agnus Dei, film karya sutradara asal Kosovo, Agim Sopi memenangkan penghargaan Festival International Film Festival for Peace, Inspiration and Equality (IFFPIE) 2014 yang penganugerahannya dilakukan di Jakarta, Rabu (24/9/2014).

Agnus Dei adalah sebuah film dengan kisah tragis yang menyatakan perang dan cinta tidak pernah berjalan seirama. Satu di antaranya akan kalah dan memberi dampak besar bagi kemanusiaan.

Berdasarkan kisah nyata, film ini bercerita tentang pertikaian antara Serbia dan Albania.

Pepatah yang mengatakan cinta itu buta, menegaskan tindakan seorang wanita Serbia yang jatuh cinta pada seorang pria Albania. Dari buah cinta mereka lahir seorang anak laki-laki, Peter.

Miris memang bahwa pertikaian dan dendam sering memaksa pasangan kekasih berpisah.

Peter dibesarkan oleh ibunya, tanpa pernah mengetahui perihal ayah kandungnya. Saat terjadi pertikaian sengit antar dua negara tersebut, Peter dipaksa masuk militer.

Ia berhadapan dengan ayah kandungnya sebagai musuh tanpa pernah mengetahui pria itu adalah ayahnya, dan terjatuh dalam cinta terlarang terhadap adik tirinya.

Film dengan cerita kisah klasik yang rumit soal cinta dan peperangan seperti itulah yang menyebabkan Agnus Dei memenangkan IFFPIE tahun ini yang pengumumannya dilakukan di Planet Hollywood, Cinema XXI Jakarta, Rabu (24/9/2014).

IFFPIE adalah penyelenggara festival film internasional yang memiliki visi menguatkan perdamaian lintas budaya, agama, suku, ras, dan negara, memberi inspirasi, dan menyebarkan semangat persamaan hak melalui film.

Pada tahun ini, penyelenggaraan IFFPIE yang ketiga kalinya ini, bekerja sama dengan International Movie Awards (IMA) yang juga melangsungkan festival mereka di tahun ketiganya.

Kriteria yang dicari dalam film-film pemenang adalah yang film-film menyuguhkan sajian menarik, menghibur, memberi inspirasi, dan diproduksi dengan teknik mumpuni.

Damien Dematra (selaku founder dan director IFFPIE) menyatakan bahwa penyelenggaraan festival ini sengaja digelar pada September dikarenakan untuk merayakan Hari Perdamaian Sedunia yang diperingati setiap 21 September.

"Peringatan perdamaian perlu disuarakan terus-menerus, dan hal ini merupakan tugas tiap anggota masyarakat," tuturnya, seperti siaran pers resmi yang diterima Bisnis, Kamis (25/9/2014).

Menurutnya sebuah masyarakat dapat berkembang baik hanya saat masyarakat merasa damai dan aman.

Hadir dalam malam penganugerahan yang digelar adalah para nominator dari 15 negara, yang sebelumnya telah dipilih dari 225 film dari 60 negara peserta.

Para filmmakers menerima penghargaan Award of Excellence dan Award of Merit dari masing-masing kategori yang terbagi sebagai berikut, seperti International Feature Films, International Short Films, Documentary Short, Documentary Feature, dan kategori Newcomer.

Film-film pemenang festival-festival ini akan ditayangkan di pusat kebudayaan Perancis, Institut Français Indonesia, mulai 30 September - 8 Oktober 2014 tanpa dipungut biaya.

Dalam acara ini juga diberikan penghargaan khusus untuk almarhumah Rere Gocing, artis muda yang harus kehilangan nyawa karena kecelakaan.

Ageng Kiwi selaku Ketua GAIB (Gabungan Artis Indonesia Berpeduli) mengatakan penghargaan diberikan kepada Rere Gocing karena kepeduliannya yang tinggi pada masalah-masalah sosial selama hidupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro