Bisnis.com, JAKARTA - Selendang empat persegi panjang yang populer dengan sebutan stola kini semakin banyak pilihan setelah hadirnya produk inovatif berlabel NES by Helen Dewi Kirana.
Sesuai dengan jiwa perancang mode Helen Dewi Kirana untuk terus berinovasi mengembangkan seni tekstil, melalui brand terbaru itu, dia tidak hanya menampilkan batik tetapi juga memperkenalkan teknik tie-dye Jepang, shibori.
Shibori mengkombinasikan berbagai teknik sederhana seperti melipat, mengikat, memelintir dan menjahit kain yang akan digunakan untuk mendapatkan corak yang sophisticated.
Teknik itu diaplikasikan ke kain dengan mempertimbangkan tidak hanya desain corak yang ingin ditampilkan, tetapi juga jenis kain yang digunakan, sehingga setiap item stola yang dihadirkan merupakan perpaduan antara desain, corak, warna, dan karakter tekstil.
Rangkaian koleksi stola dengan teknik batik itu kaya akan warna, tekstur dan corak yang terinspirasi dari filosofi kuno Timur Tengah yang dapat diintepretasikannya secara bebas.
Setiap item stola itu didesain untuk menampilkan kekayaan corak dan tekstur yang menangkap passion, kekuatan, dan evolusi wanita dan alam. Desain tersebut dihadirkan dengan desain yang halus, rapi dan detail.
Helen adalah seorang fashion designer yang sejak 1986 meramaikan dunia fashion Indonesia.
Dia membangun karir di dunia fashion melalui beragam label seperti Fashion House, B(i) batik, Crazyme, helen & tasha dan H&H.