Bisnis.com, JAKARTA - Stres di tempat kerja adalah hal yang mungkin terjadi pada pekerja, terutama dengan tingginya tekanan, baik dari pekerjaan ataupun atasan.
Stres di tempat kerja salah satu cara menanganinya adalah bagaimana kita meresponnya agar tidak menjadi semakin besar.
Dilansir dari timesofindia, mengelola stres bisa juga jadi mengembangkan keterampilan dan kebiasaan yang membantu kita tetap tenang, bahkan ketika keadaan menjadi tidak terkendali.
Beberapa orang secara alami mampu mengelola stres dengan baik, tetapi bagi kebanyakan dari kita, ini adalah taktik yang membutuhkan waktu dan latihan.
Terkadang, hanya beberapa detik bernapas atau perubahan sudut pandang dapat membuat perbedaan besar antara bereaksi secara emosional dan merespons dengan bijak.
Berikut adalah lima cara untuk tetap tenang dalam situasi stres di tempat kerja.
1. Berhenti sejenak sebelum bereaksi
Saat ketegangan melanda, insting pertama mungkin adalah marah, panik, atau terburu-buru bertindak. Namun, mengambil jeda sejenak, cukup dengan satu tarikan napas dalam-dalam, bisa sangat ampuh.
Memberi diri Anda waktu beberapa detik sebelum merespons membantu mencegah reaksi emosional dan memberi otak waktu untuk memproses dengan jernih. Trik ini bisa seperti menekan tombol reset di momen yang menegangkan, membantu untuk tetap tenang dan terkendali, betapapun sulitnya situasi tersebut terasa.
2. Analisis Ulang Situasi
Stres sering kali bermula dari cara kita memikirkan sesuatu. Alih-alih berpikir berlebihan, seseorang dapat berpikir, "Apa satu langkah kecil yang bisa saya ambil sekarang?" Membingkai ulang perspektif membantu mengalihkan fokus dari panik ke pemecahan masalah. Ini mengurangi beban emosional dan membuat tantangan terasa lebih mudah diatasi. Perubahan pola pikir kecil tidak akan menyelesaikan segalanya, tetapi dapat mengubah cara kita menjalani momen tersebut.
3. Kendalikan apa yang bisa Anda kendalikan
Salah satu cara paling efektif untuk tetap tenang adalah dengan memisahkan apa yang bisa Anda kendalikan dari apa yang tidak. Anda tidak bisa mengendalikan suasana hati atasan atau tenggat waktu klien, tetapi Anda bisa mengelola respons Anda sendiri, peran Anda dalam organisasi, dan pola pikir Anda. Fokuskan energi Anda pada hal-hal yang dapat Anda kendalikan. Melepaskan apa yang berada di luar kendali Anda akan meringankan beban emosional dan membuat Anda terus maju.
4. Gunakan metode grounding 5-4-3-2-1
Teknik sederhana ini dapat membantu Anda tetap tenang ketika pikiran mulai berputar-putar. Sebutkan lima hal yang Anda lihat, empat hal yang Anda dengar, tiga hal yang Anda rasakan, dua hal yang Anda cium, dan satu hal yang Anda cicipi. Mungkin terdengar aneh, tetapi efektif. Metode 5-4-3-2-1 mengarahkan perhatian Anda ke masa kini, mengurangi kecemasan, dan membantu Anda merasa lebih terhubung dengan momen tersebut, terutama selama situasi stres tinggi di tempat kerja.
5. Bersiaplah menghadapi tekanan sebelumnya
Stres tidak selalu dapat diprediksi, tetapi seseorang dapat mempersiapkannya sejak dini. Sebelum rapat besar, bayangkan kesuksesannya. Sebelum percakapan yang sulit, catat poin-poin penting. Sedikit persiapan memberikan rasa percaya diri dan mengurangi kecemasan. Ketika otak sudah memiliki rencana, lebih mudah untuk tetap tenang, bahkan ketika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai harapan. Persiapan mengubah ketidakpastian menjadi tindakan, dan tindakan meredakan ketakutan.
6. Ambil jeda mental singkat
Bahkan di hari yang sibuk, beberapa menit menjauh dari meja kerja dapat sangat membantu. Berjalan santai, meregangkan badan di dekat jendela, atau keluar untuk menghirup udara segar membantu menyegarkan pikiran. Jeda singkat ini bukan hanya tentang bersantai, tetapi juga memberi ruang untuk berpikir lebih jernih dan kembali mengerjakan tugas dengan fokus yang lebih baik. Jeda mental seperti pengaturan ulang yang lembut, mengingatkan bahwa memperlambat sejenak sebenarnya dapat membantu menjalani hari dengan lebih seimbang.
7. Bicarakan dengan seseorang yang tepercaya
Ketika keadaan terasa di luar kendali, berbicara singkat dengan kolega atau teman dapat membuat perbedaan besar. Hanya dengan mengungkapkan pikiran dapat meredakan ketegangan mental. Tidak selalu tentang mendapatkan nasihat, terkadang merasa didengarkan saja sudah cukup. Berbagi rasa frustrasi, kekhawatiran, atau bahkan lelucon membantu memutus siklus berpikir berlebihan. Dukungan tidak harus selalu formal. Beberapa menit yang jujur dengan seseorang yang mendengarkan dengan baik dapat membawa kejelasan dan rasa lega.