Bisnis.com, JAKARTA – Jepang sudah menyerah kepada sekutu pasca bom atom yang meledak di Hiroshima dan Nagasaki. Indonesia pun mengalami masa vaccum of power dan memanfaaatkan momentum itu untuk memerdekakan diri.
Namun, Belanda bersama sekutu kembali ke Indonesia dengan seragam Allied Forces Netherland East Indies (AFNEI) dan Netherlands Indies Civil Adminitration (NICA). Surabaya menjadi destinasi tentara Belanda dan Sekutu pada 10 November 1945.
Kisah itu menjadi latar belakang Battle of Surabaya, film animasi Indonesia yang dikabarkan akan rilis pada akhir kuartal pertama atau awal kuartal kedua tahun ini. Gembar-gembor film ini pun sudah dimulai sejak 2013.
Film bergenre animasi fiksi sejarah menampilkan beberapa tokoh fiksi utamanya seorang anak kecil, Musa. Nasib Musa penuh kepahitan hidup di tengah peperangan, untuk menyambung hidup dia pun menjadi tukang semir sepatu.
Selain menjadi tukang semir sepatu, Musa juga merangkap sebagai code messenger yang membuatnya harus berhadapan dengan situasi sulit dari para spionase-spionase saat itu.
Dalam situs resminya, MSV Pictures menggarap film berlatar pertempuran di Surabaya karena dianggap sebagai perang terbesar setelah perang dunia kedua. Apalagi, untuk pertama kalinya dalam sebuah perang, sekutu harus pasrah dua jenderalnya tewas dalam pertempuran Surabaya.
Pembuatan film Battle of Surabaya seperti dilansir ImdB diestimasikan memakan biaya senilai US$5.000.000 atau Rp62,60 miliar. (Bisnis.com)
BACA JUGA:
5 Fakta Kehidupan Perlu Anda Ketahui Agar Bahagia
The Interview, Film Terlaris 2014 di Google Play dan Youtube