Bisnis.com, JAKARTA — Traveling solo alias sendiri sudah menjadi tren dan banyak dilakukan oleh para perempuan. Namun, tak semua negara menawarkan kebaikan, bahkan bisa menimbulkan tantangan.
Bagi wanita yang mencari petualangan di luar tanah air mereka, beberapa negara menggelar karpet merah, sementara yang lain masih tampak terjebak di "Zaman Batu".
Baik untuk pindah karier, mengejar pendidikan, atau ingin merasakan kehidupan di mana menjadi seorang wanita tidak diperlakukan seperti benda, berikut ini Aviation A2Z mengungkap destinasi paling ramah di dunia untuk pemberdayaan dan kesetaraan perempuan.
William Russell melakukan analisis komprehensif yang mengevaluasi negara-negara berdasarkan 8 faktor penting yang secara langsung memengaruhi kualitas hidup dan peluang perempuan.
Faktor-faktor tersebut meliputi kesenjangan upah berdasarkan gender, tingkat pencapaian pendidikan tinggi di kalangan perempuan, durasi cuti hamil berbayar, keterwakilan perempuan dalam jabatan pemerintah, kerangka hukum yang melindungi hak-hak perempuan, langkah-langkah kesetaraan di tempat kerja, statistik keselamatan, dan sikap sosial secara keseluruhan terhadap kesetaraan gender.
Pemberdayaan Perempuan berdasarkan metrik gabungan ini, memberikan pandangan holistik tentang seberapa baik negara mendukung dan memberdayakan populasi perempuannya. Sayangnya Indonesia tak masuk dalam daftar.
Berikut ini, 10 negara paling ramah bagi perempuan:
1. Islandia
Islandia secara konsisten memimpin peringkat kesetaraan gender global, dan ada alasan kuat untuk itu. Negara kepulauan Nordik ini telah mengubah dirinya menjadi mercusuar pemberdayaan perempuan melalui kebijakan progresif dan sikap budaya.
Lebih dari separuh perempuan Islandia memiliki gelar pendidikan tinggi, yang menunjukkan komitmen negara tersebut terhadap kesetaraan pendidikan.
Negara tersebut juga meraih skor sempurna dalam Indeks Perempuan, Bisnis, dan Hukum Bank Dunia, yang menunjukkan perlindungan hukum yang komprehensif bagi perempuan di semua sektor.
Budaya tempat kerja Islandia mendukung kesetaraan, dengan kesenjangan upah gender yang minimal dan kebijakan antidiskriminasi yang kuat. Lanskap politik negara tersebut mencerminkan komitmen ini, dengan perempuan yang memegang posisi kepemimpinan penting di seluruh pemerintahan.
Di luar statistik, Islandia menawarkan kualitas hidup yang luar biasa dengan pemandangan alamnya yang menakjubkan, budaya yang semarak, dan jaring pengaman sosial yang kuat.
Populasi kecil negara ini menciptakan suasana komunitas yang erat sambil mempertahankan fasilitas kosmopolitan. Bagi wanita yang mencari destinasi yang benar-benar menghargai kesetaraan gender, Islandia mewakili standar emas.
2. Finlandia
Finlandia menunjukkan representasi politik perempuan yang luar biasa, dengan perempuan menduduki 50% posisi menteri. Negara Nordik ini juga telah melahirkan 4 perdana menteri perempuan yang berbeda, menunjukkan budaya yang merangkul perempuan dalam peran kepemimpinan tanpa syarat.
Sistem pendidikan Finlandia unggul dalam menyediakan kesempatan yang sama bagi perempuan, yang menghasilkan tingkat pencapaian pendidikan tinggi yang tinggi.
Kebijakan tempat kerja Finlandia sangat mendukung keseimbangan kehidupan kerja, dengan opsi cuti orang tua yang murah hati dan pengaturan kerja yang fleksibel yang menguntungkan kemajuan karier perempuan.
Nilai-nilai demokrasi sosial Finlandia menciptakan lingkungan yang mendukung hak-hak dan kesetaraan perempuan. Masyarakat Finlandia menghargai kesetaraan dan saling menghormati, menjadikannya tujuan ideal bagi perempuan yang mencari sikap sosial yang progresif.
3. Irlandia
Irlandia telah berubah secara dramatis dalam beberapa dekade terakhir, berevolusi dari masyarakat Katolik tradisional menjadi negara modern dan progresif yang memperjuangkan hak-hak perempuan.
Negara ini meraih skor sempurna dalam Indeks Perempuan, Bisnis, dan Hukum Bank Dunia, yang menunjukkan kesetaraan hukum yang komprehensif.
Perempuan Irlandia diuntungkan oleh kesenjangan upah gender yang relatif rendah sebesar 7,99% dan kebijakan cuti hamil yang menguntungkan dengan memberikan 182 hari cuti berbayar.
Kombinasi ini memungkinkan perempuan untuk menyeimbangkan kemajuan karier dengan tanggung jawab keluarga secara efektif.
Sistem pendidikan Irlandia pun menghasilkan wanita berkualifikasi tinggi yang memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian negara yang berkembang pesat.
Keanggotaan Irlandia di Uni Eropa memberikan perlindungan dan peluang tambahan bagi wanita, sementara lingkungan berbahasa Inggris di negara tersebut membuatnya mudah diakses oleh wanita internasional.
4. Belgia
Belgia unggul dalam menciptakan lingkungan kerja yang ramah bagi perempuan melalui undang-undang ketenagakerjaan yang progresif dan kebijakan antidiskriminasi yang kuat.
Negara ini menawarkan peluang keseimbangan kehidupan dan pekerjaan yang sangat baik, dengan pengaturan kerja yang fleksibel dan kebijakan cuti orang tua yang komprehensif.
Perempuan Belgia menikmati tingkat pencapaian pendidikan yang tinggi dan keterwakilan yang signifikan di sektor profesional. Lokasi negara di Eropa tengah menyediakan akses mudah ke negara-negara Eropa lainnya sambil mempertahankan identitas budayanya yang unik.
5. Denmark
Sistem kesejahteraan sosial Denmark yang komprehensif menciptakan lingkungan yang memungkinkan perempuan untuk berkembang tanpa mengorbankan tujuan pribadi atau profesional mereka.
Negara ini menawarkan sistem dukungan perawatan kesehatan, pendidikan, dan pengasuhan anak yang sangat baik.
Budaya tempat kerja di Denmark juga menekankan kesetaraan dan kolaborasi, dengan diskriminasi berbasis gender yang minimal. Peringkat kualitas hidup yang tinggi di negara ini mencerminkan keberhasilannya dalam menciptakan lingkungan yang mendukung bagi semua warga negara, khususnya perempuan.