Bisnis.com, BEIJING -- Yusuf Ma, seorang warga negara China dari daerah inner Mongolia, mendirikan restoran padang yang diklaimnya sebagai restoran Indonesia di luar negeri yang terbesar di dunia.
Restoran padang itu didirikan oleh Yusuf Ma di di daerah San Li Tun, Beijing, dengan luas 2.000 meter persegi. Di dalamnya dilengkapi dengan ornamen, dekorasi, hingga pohon dan burung yang khas Indinesia.
Yusuf Ma mengaku usianya sekarang baru 40 tahun. Ma adalah nama keluarga yang merupakan singkatan dari Muhammad. Dia masih satu klan dengan Jack Ma, pemilik Alibaba yang terkenal itu. "Ma adalah klan yang besar. Kami satu klan, tetapi tidak saling kenal," ujarnya berkelakar.
Bisnis restoran padang hanyalah satu dari berbagai bisnis yang digarap Yusuf Ma. Bisnis lainnya adalah agen perjalanan untuk wisata muslim ke China. Pasar untuk pejalanan wisata adalah warga dari Malaysia, Indonesia, Maroko, serta Timur Tengah yang ingin mengunjungi peninggalan Islam di China.
"Islam di Beijing punya sejarah panjang, lebih tua daripada Indonesia dan Malaysia. Saya muslim, nenek moyang saya juga muslim," ujar Ma.
Di Beijing, katanya, ada mesjid yang usianya sudah lebih 1.000 tahun. Di Guangzhou, ada mesjid yang sudah 1.200 tahun. "Ada hadits Nabi yang menyatakan belajarlah walau hingga Negeri China," jelas Yusuf Ma.
Yusuf mengklaim layanan wisatanya sebagai layanan wisata yang benar-benar pas untuk muslim. Dalam perjalanan mereka memperhatikan makanan halal, wudlu, sholat, dan sebagainya.
Pada masa sebelumnya, kata Ma, banyak penyelenggara wisata perjalanan bagi muslim tetapi menipu. Mereka lebih mengutamakan belanja, tidak memperdulikan makanan halal, serta tidak memperhatikan waktu sholat. Akibatnya, banyak wisatawan komplain dan tidak merasa nyaman.
Menurut Ma, dia melayani sekitar 20.000 turis muslim setiap tahun. Sekitar 50% di antaranya dari Malaysia, 25% dari Indonesia, dan sisanya dari berbagai negara di Timur Tengah.
BACA JUGA:
RESTORAN INDONESIA DI LUAR NEGERI: Inikah Rumah Makan Padang Terbesar di Dunia?
HUBUNGAN INDONESIA-CHINA: Larangan Ekspor Mineral Mentah Bikin Ekspor RI Turun US$11 Miliar