Ilustrasi/Everydaylife
Relationship

Jumlah Wanita Indonesia di Level Manajemen Senior Lebih Sedikit

Andhina Wulandari
Rabu, 11 Maret 2015 - 15:47
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA- Berdasarkan sebuah data riset terbaru, proporsi kepemimpinan wanita di perusahaan Indonesia mengalami penurunan yang tajam.

Jumlah wanita di level manajemen senior di perusahaan Indonesia, menurut riset Grant Thornton International Business Report (IBR), hanya sebanyak 20%, setelah tahun lalu dilaporkan sebesar 41%. Jumlah itu berada di bawah rata-rata global (22%) dan rata-rata negara berkembang Asia Pasifik (23%).

Partisipasi wanita Indonesia di level manajemen senior juga berada di bawah Thailand (27), Singapura (23%), dan Malaysia (22%). Situasi ini bertolak belakang dengan hasil riset tahun lalu, di mana proporsi wanita Indonesia di level manajemen puncak merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan negara-negara tetangga.

“Serupa dengan Jepang dan India, budaya di Indonesia sangat kuat sekali dipengaruhi oleh struktur masyarakat yang sarat dengan hierarki patrilinieal, yang menghambat wanita untuk dapat mencapai level jabatan yang lebih tinggi dalam dunia bisnis,” kata Johanna Gani, Managing Partner Grant Thornton Indonesia, dalam siaran pers, Rabu (11/3/2015).

Hasil riset IBR terbaru mengemukakan bahwa perang sebagai orangtua (41%), tekanan dan kewajiban dalam keluarga (41%), struktur yang tidak mendukung (31%), serta diskriminasi gender (24%) dipersepsikan sebagai faktor utama yang menghambat langkah kaum wanita ke tingkatan manajemen senior di dalam organisasi.

“Kita sering mendengar perusahaan membicarakan mengenai wacana untuk mengusung kesetaraan gender. Tetapi sayangnya, masih terlalu sedikit yang benar-benar melakukannya,” tambah Johanna.

Menurutnya, komposisi yang merata untuk lebih mewakilkan peranan antara pria dan wanita di level manajemen senior merupakan salah satu hal yang seharusnya menjadi prioritas dalam menjalankan bisnis.

“Bila suatu negara hanya menggunakan separuh dari sekelompok orang berbakat, maka dipastikan bahwa potensi negara tersebut untuk bertumbuh akan terpangkas secara signifikan,” ujarnya.

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro