Bisnis.com, JAKARTA – Guna memahami lebih baik penyakit dan juga pengobatan yang tepat, para peneliti telah mengkategorikan obesitas ke dalam enam tipe berbeda. Kategorisasi ini diharapkan dapat membantu dokter untuk menangani pasiennya secara lebih efektif dan dengan pendekatan personal, seperti dikutip dari situs medicaldaily.com.
Para peneliti dari Yorkshire Health Studi memeriksa data lebih dari 4.144 orang dewasa yang mengalami obesitas, di mana semuanya memiliki tingkat body mass index (BMI) lebi h dari 30 dan rata-rata telah berusia 56 tahun. Sebanyak 58% partisipan adalah perempuan, dengan rata-rata BMI mencapai 34. Studi ini pun telah dipublikasikan pada Journal of Public Health dan menyimpulkan bahwa BMI tidak bisa menjadi satu-satunya tolok ukur untuk identifikasi obesitas.
Berikut adalah enam tipe obesitas berdasarkan hasil penelitian tersebut:
- Obesitas yang dialami oleh perempuan muda yang belum mengalami komplikasi. Kondisi ini masih lebih mungkin untuk dilakukan langkah-langkah penurunan berat badan dibandingkan kondisi lainnya.
- Pria peminum alkohol berat (minum setidaknya 12 gelas per minggu) yang tidak bisa mengelola berat badannya dengan baik,
- Orang-orang paruh baya yang tidak bahagia, khususnya perempuan yang memiliki gangguan jiwa, seperti depresi, cemas, dan kelelahan
- Orang-orang berusia lanjut yang sehat, sejahtera dan aktif mengonsumsi alkohol serta memiliki tekanan darah yang lebih tinggi di atas rata-rata
- Orang-orang berusia lanjut yang sakit secara fisik (yang menderita kondisi kronis seperti arthritis) tetapi menjalani hidup dengan bahagia dan memiliki kesehatan jiwa yang baik
- Orang-orang dengan kondisi kesehtan yang buruk, yang mengidap kondisi kronis dibandingkan kategori lain, yang biasanya juga lebih miskin. Kategori ini memiliki tingkat BMI paling tinggi dan memiliki tingkat sakit dan kelelahan yang lebih tinggi levelnya.
Di sisi lain, risiko obesitas sangat luas dan bervariasi. Beberapa di antaranya bisa mencakup kebiasaan makan, gangguan jiwa seperti depresi atau kelelahan, tetapi juga bisa mencakup kelainan fisik atau kurang olahraga, pengaruh alkohol dan obat-obatan, atau bahkan masalah ekonomi. Mengidentifikasi seseorang berdasarkan penyebab masing-masing membantu dokter untuk memberikan penanganan yang lebih baik.