Health

Cek Rutin Tekanan Darah Anda di Rumah

Tisyrin Naufalty Tsani
Kamis, 14 Mei 2015 - 10:29
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA— Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan faktor resiko utama terjadinya stroke. Hipertensi sebenarnya tanpa gejala, hanya bisa diketahui bila dilakukan pengecekan tekanan darah.

Karena itu, mengukur tekanan darah di rumah khususnya bagi yang sudah terkena hipertensi sangat dianjurkan. “Pengukuran tekanan darah di rumah bila dilakukan dengan benar dan dilakukan secara rutin dapat lebih menggambarkan tekanan darah yang sesungguhnya,” kata Wakil Ketua I Perhimpunan Hipertensi Indonesia (Indonesian Society of Hypertension atau InaSH) Yuda Turana melalui siaran pers, Rabu (13/5/2015). Bisa saja rerata tekanan darah seseorang masih dalam batas normal, namun bila nilai tekanan darah sangat bervariasi harus waspada karena ini merupakan faktor resiko kerusakan otak, jantung dan ginjal.

“Tekanan darah yang sangat bervariasi dapat menjadi faktor resiko stroke dan otak menjadi pikun,” katanya. Pengukuran tekanan darah bila dilakukan di rumah secara rutin akan lebih baik. Lakukan pengukuran selama tujuh hari saat pagi dan malam. Saat melakukannya, seseorang harus dalam posisi duduk dan beristirahat lima menit sebelum pemeriksaan.

Selain itu, hindari makanan dan minuman yang dapat meningkatkan tekanan darah sebelum pemeriksaan. Guru Besar Departemen Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Suhardjono mengatakan, bila hipertensi tidak ditangani maka akan berakibat fatal pada jantung, ginjal, otak serta menimbulkan komplikasi dan beban biaya yang besar seperti dialisis atau cuci darah. “Beratnya hipertensi tidak hanya berdasar tingginya tekanan darah saja, namun harus dilihat adanya faktor penyerta lainnya,” katanya.

Menurutnya, resiko kerusakan otak, jantung, dan ginjal sangat dipengaruhi oleh tingginya tekanan darah, umur, merokok, dislipidemia, dan diabetes melitus. Faktor resiko lainnya adalah besarnya ukuran lingkar perut yang dihubungkan dengan obesitas. Jadi seseorang dengan hipertensi, penyakit diabetes, dan lingkar perut yang besar, apalagi merokok tentu akan beresiko lebih tinggi terkena serangan jantung dibanding dengan yang hanya menderita hipertensi saja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro