Bisnis.com, JAKARTA -- Padatnya pekerjaan atau aktivitas fisik dapat menyebabkan masalah di otot, tulang dan sendi atau sistem muskoleskeletal.
Nyeri otot, tulang, sendi dan saraf terjepit adalah keluhan yang paling sering dijumpai di masyarakat kita dan hampir 80% masyarakat perkotaan pernah mengalaminya.
Hal ini tentu sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, dan dapat menyebabkan kecacatan. Kasus gangguan muskuloskeletal hingga saat ini merupakan penyakit kedua terbanyak di seluruh dunia setelah flu atau influenza.
Gangguan pada muskoloskeletal dapat diminimalisir dengan rehabilitasi medik untuk mencapai kemampuan fungsi yang optimal. Rehabilitasi medik mengurangi keterbatasan, hambatan dan kecacatan, agar penderita mampu menjalani aktivitas sehari-harinya dengan maksimal tanpa harus mengandalkan bantuan orang lain.
Ahli rehabilitasi muskuloskeletal dari Klinik Flex Free, Aditya Wahyudi, mengatakan belum banyak masyarakat mengenal istilah rehabilitasi medik.
Rehabilitasi medik merupakan pelayanan kesehatan untuk gangguan fisik dan fungsi tubuh yang diakibatkan oleh keadaan atau kondisi sakit, penyakit atau cedera melalui paduan intervensi medik untuk mencapai kemampuan fungsi yang optimal.
Pintu Pertama
Rehab medik harus dilakukan sedini mungkin dan menjadi ‘pintu pertama’ sejalan dengan penanganan medik yang lain melalui tindakan preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif.
“Disiplin ilmu kedokteran rehabilitasi medik menggunakan media fisik dalam pengobatannya dan fokus rehabilitasi pasien, boleh dikatakan rehab medik mirip dengan orthopedi, neurologi tetapi tanpa pisau atau non-operatif,” kata Aditya di Jakarta baru-baru ini.
Rehab medik menjadi partner sepadan dalam memberikan pelayanan terbaik untuk pasien. Dalam praktik sehari-hari, dokter spesialis rehab medik bekerja secara tim bersama fisioterapis. Dokter akan mengumpulkan problem list pasien dan mencari solusinya.
Rehabilitasi medik haruslah dibarengi dengan layanan atau terapi lainnya dari bidang ilmu kedokteran yang lain agar mencapai proses lebih optimal dan cepat untuk meminimalisir gejala sisa yang mungkin terjadi dan mencegah proses penyakit berlanjut.
Ahli rehabilitasi muskuloskeletal dari Klinik Flex Free, Ferius Soewito, mengatakan, keluhan pada sistem muskuloskeletal adalah keluhan yang terjadi di bagian-bagian otot rangka seseorang mulai dari keluhan ringan hingga sangat sakit.
Apabila otot menerima beban statis secara berulang dalam kurun waktu yang lama, berpotensi menyebabkan kerusakan sendi, ligament atau tendon.
Faktor
Gangguan ini disebabkan faktor aktivitas berlebihan, cedera olahraga, trauma, postur yang kurang baik, pekerjaan berulang-ulang dengan posisi tubuh yang tidak tepat, stres, pemakaian sendi berlebihan, faktor genetik, penyakit rematik dan masih banyak sebab lainnya.
“Seseorang yang mengalami gangguan atau penyakit pada sistim muskuloskeletal akan mengalami keluhan nyeri, bengkak, kekakuan, kelemahan dan kelumpuhan otot, dan segala sesuatu yang menghambat kegiatan si penderita. Rehabilitasi medik berupaya untuk mengembalikan fungsional sistem tubuh penderita,” ujar Ferius.