Bisnis.com, TANGERANG—Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan mengidentifikasi empat hal yang kerap ditemukan dari kasus demam berdarah.
Kepala Balitbangkes Kemenkes Tjandra Yoga Aditama mengatakan aspek-aspek yang dimaksud sering kali ditemukan saat pihaknya melakukan pengumpulan data lapangan selama ini.
“Ini penting dan perlu jadi perhatian penting kita,” katanya dalam siaran pers, Jumat (3/7/2015).
Temuan pertama Kemenkes adalah ditemukan jentik nyamuk di 30% - 50 % rumah yang dikunjungi.Ini meningkaemetkan kemungkinan terjadi serangan Demam Berdarah Dengue (DBD) .
Level aman paling banyak cuma 10% rumah di suatu daerah yang ada jentiknya. Tapi bila yang dibicarakan konteks ideal tentu seharusnya tidak ada jentik nyamuk ditemukan di semua rumah.
Temuan kedua tim peneliti Balitbangkes cukup sering menemukan jentik nyamuk di bawah tempat meletakkan gelas di dispenser. Ini berpotensi menumbuhkembangkan jentik nyamuk penular DBD.
Temuan ketiga banyak pemilik rumah menyatakan mereka sudah mengosongkan bak secara berkala. Tapi mereka lupa kendatipun kosong tetapi bagian dindingnya terlanjur ditempeli telur nyamuk.
“Bila bak diisi air maka telur akan menetas dan jadi nyamuk kembali,” ujar Tjandra. Dengan kata lain setelah menguras atau mengosongkan bak, dindingnya juga harus dibersihkan.
Temuan terakhir ialah di sebagian rumah yang dikunjungi ditemukan ada kaleng atau panci atau ember kecil yang dipakai merendam bongkahan batu akik.
Mayoritas rendaman batu akik itu dihuni jentik nyamuk aedes aegypti. Inilah jenis nyamuk penular virus Dengue yang menyebabkan DBD.