Bisnis.com, JAKARTA - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia menemukan sejumlah merek pembalut wanita yang beredar di pasaran mengandung klorin yang sangat membahayakan kesehatan.
Anggota Pengurus Harian YLKI, Ilyani Sudrajat mengatakan selama ini cukup banyak keluhan dari perempuan yang mengatakan pembalut yang mereka gunakan menyebabkan iritasi.
Dia menyebutkan di Indonesia sendiri, Standar Nasional Indonesia (SNI) pembalut dan pantyliner belum mencantumkan kadar klorin di dalamnya.
Ilyani menyatakan konsumen harus berhati-hati memilih produk pembalut karena menyangkut ancaman bahaya yang cukup serius.
"Ini menyangkut reproduksi perempuan, sehingga harus diperhatikan dengan baik. Sayangnya pemerintah kita belum membuat regulasi tentang hal ini," kata Ilyani.
Dalam pengujian yang dilakukan di laboratorium independen TUV NORD pada Januari-Februari 2015, terbukti sembilan merek pembalut dan tujuh merek pantyliner mengandung klorin dengan kadar beragam, dengan hasil sebagai berikut:
Pembalut:
1. Charm: 54,73 ppm
2. Nina Anion: 39,2 ppm
3. My Lady: 24,44 ppm
4. VClass Ultra: 17,74 ppm
5. Kotex: 8,23 ppm
6. Hers Protex: 7,93 ppm
7. Laurier: 7,77 ppm
8. Softex: 7,3 ppm9. Softness Standard Jumbo Pack: 6,05 ppm
Pantyliner:
1. V Class: 14,68 ppm
2. Pure Style: 10,22 ppm
3. My Lady: 9,76 ppm
4. Kotex Fresh Liners: 9,66 ppm
5. Softness Panty Shields: 9,00 ppm
6. CareFree Superdry: 7,58 ppm
7. Laurier Active Fit: 5,87 ppm
Produsen dari merek tersebut tidak mencantumkan kandungan klorin pada komposisi. Namun hasil pengujian YLKI menunjukkan pembalut dan pantyliner itu mengandung klorin yang biasa digunakan sebagai pemutih.
Health