Bisnis.com, LOS ANGELES- Rapper Snoop Dogg menuduh aparat kepolisian Swedia bersikap rasis saat menangkapnya di negara tersebut.
Snoop ditangkap pada Sabtu (25/7/2015) lalu di Uppsala, Swedia, dengan tuduhan berada di pengaruh obat-obatan terlarang.
Rapper tersebut pun diminta untuk mengikuti sejumlah tes narkoba. Dalam akun Instagramnya, Snoop mengunggah sebuah video yang menceritakan penangkapan itu.
Dia mengatakan polisi menangkapnya hanya karena profil rasial dan dia bersumpah tidak akan kembali lagi ke negara tersebut.
Pada akhirnya, polisi menemukan hasil tes urin Snoop Dogg negatif dan dia pun dibebaskan.
Menurut laporan TMZ, juru bicara kepolisian Swedia mengaku menghentikan Snoop Dogg karena melihat dia seperti menyetir sambil mabuk. Mereka pun membantah telah bersikap rasis.
“Kami tidak bekerja seperti itu di Swedia,” ujar juru bicara polisi.
Ini bukan pertama kalinya Snoop Dogg harus berurusan dengan pihak kepolisian. Sejak awal karirnya, Snoop kerap membuat masalah, mulai dari kedapatan membawa kokain, ganja, senjata api, hingga kasus penembakan antar geng.