5. Salah mengatur pekerja millennial
Pada 2014, perusahaan diperkirakan memiliki sekitar 34% pekerja millennial, atau mereka yang berada di usia produktif dan lahir di era 1980-an.
Pekerja millennial merupakan generasi yang berbeda, karena itu cara mengaturnya pun harus berbeda.
“Para pekerja millennial tidak akan merespon pada kritikan, kecuali jika itu dibarengi dengan dorongan dan motivasi,” kata Susan Inoyue, penulis buku tentang kepemimpinan.
Pekerja millennial menginginkan pengakuan dan mengharapkan kepedulian dari atasannya. Jika hal itu tak didapatkannya, mereka pun cenderung tidak setia pada perusahaan.