Bisnis.com, MACAU- Macau Government Tourist Offife (MGTO) optimistis wisatawan asal Indonesia masih bertahan masuk dalam peringkat 10 terbanyak ke wilayah yang menjadi bagian China sejak 1999 tersebut, meski nilai tukar rupiah melemah.
Pulblic Relations Executive MGTO Gloria Si Tou Wai Sin berharap ekonomi dunia, termasuk Indonesia, bisa segera pulih sehingga tidak berdampak pada turunnya minat kedatangan turis asing ke Macau yang sering disebut sebagai Las Vegas Asia tersebut.
“Wisatawan asal Indonesia masuk top ten sejak tahun 2009,” kata Gloria, Minggu (20/9/2015), di sela acara Media Fam Trip and Celebrity yang berlangsung di Macau sejak 18 hingga 22 September 2015.
Dikemukakan dari 10 besar asal negara dengan turis terbanyak yang datang ke Macau, ujarnya, memang didominasi wisatawan asal Asia.
Dikemukakan alasan jarak tempuh yang cenderung lebih dekat dengan menggunakan pesawat, mendorong turis asal Asia yang mendominasi kunjungan turis mancanegara ke Macau.
Untuk mendorong arus kunjungan turis asing di saat kondisi ekonomi global yang saat ini mengalami tekanan, Macau meningkatkan promosi dan mengundang media asing untuk makin mempopulerkan potensi destinasi wisata yang ada di special administrative region (SAR) atau wilayan adminsitrasi China seperti halnya Hong Kong tersebut.
Seperti diketahui Macau akan mendorong kunjungan wisatawan asal Indonesia, setelah memangkas target tahun ini disesuaikan dengan terjadinya pelemahan rupiah.
“Target wisawatan Indonesia ke Macau pada tahun 2015 yang semula 210.000 direvisi menjadi 200.000,” kata Ningsih Chandra, PR & Communication Manager Macau Government Tourst Office Representative in Indonesia, yang menjadi perwakilan kantor pariwisata Macau di Indonesia.
Ningsih menjelaskan dengan penurunan nilai tukar rupiah atas dolar AS, dikhawatirkan akan melemahkan daya beli masyarakat Indonesia.
Padahal, wisatawan Indonesia menjadi salah satu andalan Macau untuk pencapaian target wisatawan.
Sampai dengan Juli 2015, ujarnya, sudah sebanyak 100.000 wisatawan asal Indonesia ke Macau.
“Kebanyakan berusia 25-46 tahun<” kata Ningsih.
