Bisnis.com, JAKARTA - Tiga puluh seniman memamerkan hasil karyanya dalam Pameran Besar Seni Lukis Jakarta 2015 di Galeri Cipta II & III Taman Ismail Marzuki Jakarta, mulai 25 Oktober - 13 November 2015. Dengan membawa tema Rendering Regime, setiap seniman menentukan sikap politiknya dalam sebuah karya.
Kurator Leonard Bartolomeus menjelaskan bahwa Rendering Regime hadir sebagai tema untuk merangkum pembacaan atas karya-karya seni lukis di Jakarta yang menjadi cerminan sikap dan pernyataan politis seniman tergadap kondisi lingkungan sosialnya.
Rendering sebagai upaya penciptaan visual, gagasan artistik, dan struktur yang dilakukan oleh seniman. Sedangkan Regime merupakan aturan, sistem, atau kondisi yang muncul dalam proses penciptaan.
"Istilah ini mencoba menggambarkan hubungan mental pemerintah, media, dan masyarakat saat ini. Misalnya, upaya menampilkan citra diri yang baik lewat media, membungkus berbagai macam persoalan dengan cerita yang lain, serta soal kekuasaan dan aturan yang semakin sulit untuk dipahami," terangnya pada pembukaan pameran, Sabtu (24/10) malam.
Ketua Komite Seni Rupa Dewan Kesenian Jakarta Hafiz Rancajale berharap kegiatan ini diharapkan dapat menjadi platform baru dalam melihat perkembangan seni lukis di Indonesia. Ada ribuan pelukis yang aktif, sehingga perlu aktivitas untuk berpameran yang bukan hanya memamerkan lukisan, tetapi juga memproduksi pengetahuan tentang persoalan seni lukis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
