Bisnis.com, JAKARTA-- Satu pertanyaan besar menyusul akuisisi yang dilakukan oleh jaringan Hotel Marriott International atas Starwood Hotels & Resorts Worldwide baru-baru ini adalah bagaimana gabungan perusahaan itu menghadapi portofolio dalam jumlah besar.
Dengan memayungi 30 nama, termasuk yang berada di bawah kendali jaringan Hotel Starwood yang tidak terlalu menggembirakan, tidak mudah bagi perusahaan itu untuk berkibar, menurut sejumlah analis.
C. Patrick Scholes, Managing Director SunTrust Robinson Humphrey, mengatakan salah satu peluang terbesar bagi Marriott adalah mengangkat kinerja Hotel Sheraton yang sudah lama ditunggu.
“Hal ini karena Marriotts dikenal memiliki level layanan yang superior dan konsisten, sedangkan Sheratons tidak,” ujar Scholes sebagaimana dikutip situs hotelnewsnow.com, Rabu (18/11/2015).
" Para tamu Marriot mau membayar mahal karena layanan superior tersebut," ujarnya.
Jadi, bagaimana cara Marriott untuk mendongkrak kinerja Sheraton menurut para analis?
“Standar layanan Seharon harus diangkat. Lakukan renovasi meski langkah itu keluar dari sistem yang sudah ada. Artinya, standar layanan Sheraton dinaikkan setidaknya ke level Delta,” ujarnya.
Sedangkan, Robert LaFleur, Senior Analyst JMP Securities mengatakan, penggabungan usaha itu memerlukan pengkajian kembali atas nam-nama yang digunakan.
“Saya kira Anda akan melihat sejumlah perbaikan citra pada nama,” ujar LaFleur.
"Sejumlah nama yang digunakan harus dikonsolidasikan," ujarnya.
LaFleur mengatakan, bahwa hotel Four Points yang berada di bawah kendali Sheraton secara khusus akan sulit menghadapi masa transisi.